Survei: Mayoritas Publik Tak Tahu Menantu Jokowi Akan Maju Pilkada
- vivanews/Putra
VIVAnews - Selain Gibran Rakabuming, keluarga Presiden Joko Widodo yang juga ikut dalam Pilkada 2020 adalah menantunya, M. Bobby Nasution. Ia maju untuk pilkada Kota Medan.
Dalam survei Indo Barometer, sebenarnya belum terlalu banyak yang tahu kalau suami Kahiyang Ayu itu akan maju. Sebanyak 33,6 persen publik tahu. Sementara mayoritas 57 persen publik yang tidak tahu Bobby akan maju di Pilkada Medan.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Qodari mengatakan, meski begitu tingkat penerimaan terhadap Bobby cukup besar yakni, 69,4 persen masyarakat. Hanya 21,9 persen yang tidak menerima Bobby dan 8,7 persen tidak menjawab.
Sebagian besar bisa menerina Bobby karena ajang pilkada dianggap hak setiap warga negara untuk dipilih dan memilih. Ada 49,5 persen yang beralasan demikian.
Sementara alasan lain seperti tidak mempersoalkan Bobby jika memenuhi syarat sebanyak 17,9 persen masyarakat. Yang menganggap hak Bobby dalam berdemokrasi sebesar 17,6 persen. Lalu, sebanyak 5,7 persen menganggap Bobby punya kepribadian dan kemampuan yang baik. Alasan tidak melanggar hukum dipilih oleh 2,9 persen publik.
Sementara alasan lain yang dapat menerina kehadiran Bobby di pilkada adalah demi masa depan Medan yang lebih baik, serta diharapkan seperti Jokowi masing-masing 2,2 persen masyarakat.
Persoalan yang menjadi batu sandungan bagi Bobby dalam maju, masih tingginya masyarakat yang menganggap sebagai politik dinasti. Indo Barometer merilis sebanyak 45,4 persen masyarakat yang berpemahaman demikian.
Alasan lain Bobby tidak dapat diterima adalah belum berpengalaman dalam pemerintahan (28,4 persen), masih banyak calon yang berkompeten (11,4 persen), dapat menimbulkan kontroversi di publik (5,7 persen), dan sebaiknya Bobby tidak di jalur politik (4,5 persen).
Survei Indo Barometer ini dilakukan pada 34 provinsi. Dengan jumlah responden 1.200 Dan margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden adalah WNI yang sudah mempunyai hak pilih, yaitu warga yang minimal 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling.
Pengumpulan data dilakukan pada 9-15 Januari 2020. Pengumpulan data adalah wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. (ase)