Registrasi Kongres PAN Diwarnai Aksi Perampasan Laptop Panitia

Kericuhan terjadi di Hotel Claro, tempat diselenggarakannya Kongres PAN.
Sumber :
  • VIVAnews/ Anwar Sadat.

VIVA – Kericuhan pecah jelang pembukaan Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Claro, Senin malam, 10 Februari 2020. Saat ricuh, sempat terjadi adanya kontak fisik dan perampasan tiga unit laptop yang digunakan untuk registrasi peserta.

PAN Sebut Penghapusan Presidential Threshold 20 Persen Sejalan Perjuangan Partainya

Ketua DPW PAN Kalimantan Timur Darlis Pattalongi menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa itu sangat mengganggu jalannya registrasi peserta kongres dan menghambat kelancaran Kongres.

"Sangat disayangkan ada kontak fisik yang dilakukan oknum peserta. Ada penyitaan alat elektronik yang itu ganggu jalannya registrasi," kata Darlis di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara.

PAN: Belakangan Banyak yang Sinis dengan Pemerintahan Prabowo

Darlis meminta kepada kader untuk tetap menjaga etika dan jangan menggunakan emosi. Menurutnya, setiap perhelatan pasti ada kekurangan dari panitia pelaksana. Namun, harus tetap disikapi dengan bijaksana tanpa harus ribut.

"Sebelumnya tak pernah terjadi kericuhan seperti ini. Saya sangat menyesalkan, saya berharap ini tidak terjadi pada kelanjutan kongres berikutnya. Saya berharap kongres berjalan dengan baik," ujarnya.

Prabowo Kerek Harga Jagung dan Gabah, PAN: Ini Keputusan Historis

Kericuhan dan perampasan alat elektronik ini dilakukan oleh pendukung salah satu calon Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap. Mereka kecewa lantaran panitia dinilai tidak adil dalam menyelenggarakan Kongres V.

Mereka menyoroti adanya registrasi yang masih dibuka sampai melebihi batas waktunya. Untuk itu, kubu Mulfachri memprotes keras hingga akhirnya menimbulkan kericuhan. Namun, tak lama kericuhan dapat diatasi. (ase)

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di Kertanegara, Jakarta Selatan

Waketum PAN Sebut Tak Semua Partai Usung Kadernya jadi Capres Walau MK Hapus Presidential Threshold

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan, putusan Mahkamah Konstitusi atau MK yang menghapus presidential threshold 20 persen membuat partai bisa ajukan capres.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025