Yasonna Laoly: Yang Bisa Copot Saya Presiden Bukan Dia

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVAnews - Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, menanggapi soal dirinya yang dilaporkan ke KPK agar dicopot dari jabatannya. Ia menegaskan yang bisa mencopotnya hanya presiden.

Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Rohidin Mersyah: Saya akan Bertanggung Jawab Proses Hukum dengan Kooperatif

"Memangnya dia apa? Kenapa memang dilaporin? Biaran saja, ada urusan apa. Yang bisa mencopot saya presiden, bukan dia," kata Yasonna di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis 30 Januari 2020.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch dan sejumlah LSM melaporkan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly ke KPK. Yasonna diduga terindikasi 'menghalangi' penyidikan KPK terkait Harun Masiku.

KPK Resmi Tahan Gubernur Bengkulu Usai Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Korupsi

Kasus ini bermula ketika pada tanggal 8 Januari 2020 KPK melakukan tangkap tangan terhadap Wahyu Setiawan Komisioner KPU atas dugaan kasus suap pergantian antar waktu anggota DPR RI.

KPK telah menetapkan empat orang tersangka, salah satunya Harun Masiku, calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai pemberi suap. Namun KPK tidak menemukan Harun saat OTT, sebab menurut pengakuan dari Yasonna dan jajaran imigrasi, Harun sejak 6 Januari 2020 telah meninggalkan Indonesia.

KPK Amankan Uang dalam OTT di Bengkulu, Berapa Jumlahnya?

Namun, temuan media menyebutkan bahwa pada 7 Januari 2020 sebenarnya Harun sudah kembali ke Indonesia. Akan tetapi pada 16 Januari 2020, Yasonna Laoly membantah temuan media dan bersikukuh menyebut Harun Masiku masih berada di luar negeri.

KPK rilis kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang terjaring OTT.

Gubernur Bengkulu Ancam Pecat Bawahan Jika Bantu Pemenangan Pilkada 2024

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi menetapkan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah sebagai tersangka kasus dugaan korupsi berupa pemerasan kepada bawahannya.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024