Demokrat: Jika Dasarnya Conflict of Interest, Menkumham yang Out
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Pencopotan Ronny Sompie dari posisi Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham karena polemik politikus PDIP Harun Masiku menuai kritikan. Presiden Jokowi seharusnya dalam persoalan ini ikut mencopot Yasonna Laoly sebagai Menkumham.
"Di persoalan Masiku ini saya lebih percaya pak Sompie. Kalau Presiden mau nunjukkan wibawanya, setelah ini harusnya copot Menkumham," demikian cuitan Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon dikutip dari akun Twitternya, Rabu, 29 Januari 2020.
Jansen menambahkan jika merujuk dugaan adanya konflik kepentingan atau conflict of interest memang seharusnya yang mundur adalah Yasonna. Namun, jika ingin fair maka pejabat terkait di Kemenkumham harus mundur.
"Jika dasarnya "conflict of interest" Menkumham yg out bkn pak Ronny. Atau sekalian semua mundur krn tak mampu memberi info yg valid. Ini baru fair!" tambah Jansen.
Bagi dia, dalam kasus Harun Masiku, Ronny hanya korban. Ia mengenal figur eks Kapolda Bali itu sebagai sosok yang baik. Salah satunya saat Ronny masih menjabat Kadiv Humas Polri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
"Kasihan pak Sompie, krn Masiku jd korban. Sejak jd Kadiv Humas Polri di masa pak @SBYudhoyono, saya suka dgn beliau. Beliau menurut saya adl seorang "Jenderal Kawanua" yg rapi, tenang dan bersinar. Kalau misalnya pak Ronny mau "melawan" pencopotan ini, saya siap jd lawyer bapak," jelas Jansen.
Sebelumnya, Yasonna Laoly mencopot Ronny sebagai Dirjen Imigrasi sejak Selasa, 28 Januari 2020. Pencopotan ini karena drama polemik keberadaan Harun Masiku yang merupakan tersangka KPK dan buron.
Yasonna menyebut sudah menunjuk Irjen Kemenkumham, Jhoni Ginting sebagai pelaksana harian Dirjen imigrasi. “Iya (Plh) per hari ini. Siang tadi,” kata Yasonna di Jakarta, 28 Januari 2020.
Terkait posisi Ronny, Yasonna menjelaskan eks Kadiv Humas Polri itu dialihkan jabatannya kepada jabatan fungsional dalam rangka pembentukan tim gabungan independen pencarian tersangka Harun Masiku.
"Supaya tim independen ini jangan ada conflict of interest saya sudah memfungsionalkan dirjen imigrasi," kata Yasonna yang juga politikus PDIP itu.
Pihak Ditjen Imigrasi pernah menyebut Harun yang juga caleg PDIP itu berada di Singapura sejak 6 Januari 2020.
Status Masiku merupakan tersangka suap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam kepengurusan pergantian antar waktu (PAW) caleg PDIP dari Sumatera Selatan I.
Namun, setelah ramai pemberitaan media, Ditjen Imigrasi yang disuarakan Ronny Sompie menyampaikan Masiku sudah berada di Tanah Air. Mereka mengklarifikasi dan membenarkan Masiku ada di Tanah Air sejak 7 Januari 2020.