Hasto Ungkap Hubungan dengan Saeful Tersangka KPK
- VIVAnews/ Anwar Sadat
VIVA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto angkat bicara mengenai hubungannya dengan Saeful, salah satu tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap pengurusan Pergantian Antar Waktu (PAW) calon legislatif PDIP.
Hasto mengakui Saeful pernah menjadi staf pribadinya sewaktu dia menjabat anggota DPR pada 2009. "Ya, tapi saya mengenal (Saeful) juga. Karena pada tahun 2009, saya menjadi anggota DPR, dia adalah staf saya. Tapi bukan staf sekjen (PDIP), ya," kata Hasto usai menghadiri pengukuhan DPP Partai Hanura periode 2019-2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020 malam.
Hasto menambahkan, siapa pun dia jika melakukan pelanggaran, harus dilakukan penegakan hukum. Dia setuju bahwa hukum harus diterapkan tanpa pandang bulu.
Menurut Hasto, pihaknya akan mendukung kerja dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu dalam mengusut tuntas persoalan tersebut. Hal itu dibuktikan dengan sikap dirinya yang tak mangkir dalam pemanggilan KPK, Jumat, 24 Januari 2020.
"Kami hormati KPK, kami dukung seluruh kerja KPK. Dan saya datang tadi (datang) dalam rangka menjaga marwah dan menghormati proses hukum itu," ujarnya.
Saeful merupakan satu dari empat orang tersangka kasus dugaan suap terkait proses Pergantian Antar Waktu (PAW) di DPR RI. Dalam perkara itu tiga tersangka lainnya ialah mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan (WSE), mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sekaligus orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina (ATF).
Kemudian, calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Harun Masiku. Wahyu dan Agustiani ditetapkan sebagai pihak penerima suap. Sementara itu, Harun dan Saeful merupakan pihak yang memberikan suap.
Ketiga tersangka telah diamankan oleh KPK. Kini, hanya Harun yang masih dalam pengejaran KPK karena masih belum diketahui keberadaannya.