Roy Suryo: Dewi Tanjung Sangat Norak dan Tidak Mengerti Etika
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Kader PDIP Dewi Tanjung menjadi perhatian karena perdebatan dengan anggota DPD Fahira Idris dalam dialog di stasiun televisi tvOne. Aksi Dewi yang selalu memotong pembicaraan menuai kritikan salah satunya dari politikus Demokrat Roy Suryo.
Roy dalam akun cuitannya, menyindir kelakuan Dewi yang terkesan norak dan tidak paham etika dalam diskusi. Cara Dewi memperlihatkan perbedaan kualitasnya dengan Fahira.
"Dialog antara Mbak @fahiraidris dgn si Dewi Tandjung yg sangat Norak & Tdk mengerti Etika: Selalu motong2 pembicaraan. Sangat jelas sekali bgmn Kapasitas 2 Orang tsb, Next Jangan kasih panggung Kader Partai yg gak jelas ini," demikian cuitan Roy yang dikutip VIVAnews, Rabu, 15 Januari 2020.
Roy menjelaskan maksud istilahnya soal kader partai yang enggak jelas. Ia menyebut hal ini berdasarkan klarifikasinya langsung kepada Puan Maharani yang merupakan Ketua DPP PDIP.
Dia mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp antara dirinya dengan orang yang diduga Puan. Dari keterangan Puan, segala aksi Dewi tak bisa dikaitkan dengan PDIP.
"Agar tidak salah, Tadi saya menTwit si Dewi Tanjung adalah "Kader Partai yg Gak Jelas", maksudnya adalah Dia-nya yg memang tidak diakui resmi oleh @PDI_Perjuangan. sbgmn konfirmasi langsung dari Mbak Puan Maharani ini, saat Dia melaporkan Novel Baswedan (yg juga ngaco) itu," tutur Roy.
Baca: VIDEO: Debat Seru Dewi Tanjung vs Fahira Idris soal Anies Baswedan
Sebelumnya, dalam acara Kabar Petang tvOne, Dewi Tanjung berdebat sengit dengan senator asal Jakarta, Fahira Idris, Selasa, 14 Januari 2020. Dialog ini terkait persoalan banjir Jakarta awal tahun yang berujung demonstrasi terhadap Gubernur Anies Baswedan.
Berulangkali saat Fahira menyampaikan pandangannya selalu dipotong Dewi. Presenter tvOne saat itu, Andromeda Mercury sampai mengingatkan Dewi untuk memberikan waktu kepada Fahira bicara hingga tuntas terlebih dulu.
>
Ahok Ungkap Alasan Anies Absen Kampanye Akbar Pramono-Rano
Eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan absen dalam kampanye akbar cagub-cawagub Pramono Anung dan Rano Karno.
