Munas Disebut Abal-abal, Kubu Oso Ancam Polisikan Wiranto Cs

Oesman Sapta Odang (kiri) bersama pendiri Partai Hanura Wiranto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Tokoh Partai Hanura, Hasanuddin Nasution, berencana melaporkan Ketua Dewan Kehormatan Chaerudin. Penyebabnya karena Chaerudin yang juga di kubu Wiranto menyebut Musyawarah Nasional atau Munas di bawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang atau Oso abal-abal.

Kisah Jenderal TNI Asal Bugis Gebrak Meja di Hadapan Soeharto

"Kalau saya sebagai pendiri maupun sebagai kader Hanura, saya ingin supaya pernyataannya ini bisa diproses secara hukum," kata Hasanuddin di City Tower, Jakarta, Senin 23 Desember 2019.

Dia menyebut sebanyak 807 anggota DPRD tingkat I dan tingkat II di seluruh Indonesia hadir dalam Munas yang secara aklamasi memilih Oso sebagai Ketum. Ia pun akan mengatur strategi rencana pelaporan ke polisi. 

Bukan Kaleng-kaleng, Ini Sepak Terjang 4 Jenderal TNI 'Pembisik' Presiden Prabowo

"Nanti kami akan menyusun strateginya kayak apa," kata Hasanuddin.

Sementara itu, Penggagas dan Pendiri Hanura, Yus Usman, menilai pihak yang mengaku-aku sebagai pengurus DPP Hanura sebagai perbuatan melawan hukum. Pihaknya berencana mengkaji persoalan ini untuk dibawa ke jalur hukum.

Daftar Nama Penasihat Khusus Presiden Prabowo dan Bidang-bidangnya

"Karena jelas Hanura berdasarkan putusan MA adalah yang legal DPP di bawah kepemimpinan Pak Oso, kalau ada yang ngaku-ngaku Hanura lain itu berarti kan melawan hukum," ujar Yus di City Tower, Jakarta, Senin 23 Desember 2019.

Ia menjelaskan soal tudingan Munas yang disebut abal-abal. Dalam Munas III tersebut, hadir 34 DPD tingkat provinsi yang memiliki hak suara. Lalu, hadir juga pemilik suara yaitu 514 DPC.

"Itu saja, dua komponen itu saja sudah melebihi 90 persen dari pemilik suara yang sah. Kok tiba-tiba disebut abal-abal. Dan itu diselenggarakan oleh DPP Hanura yang mendapat legalitas," kata Yus.

Pihaknya masih akan mempelajari ke mana akan melaporkan ini ke ranah hukum. Ia pun meminta agar Wiranto cs menghentikan pernyataan yang dianggap tak benar agar tak mengganggu situasi politik dan nasional.

"Enggak (bukan instruksi Oso bawa ke ranah hukum). Ini dewan pendiri. Para pendiri. Kenapa demikian? Karena para pendiri punya kepentingan agar partai ini tetap eksis dan bisa berkembang bahkan mungkin bisa punya kekuatan politik yang optimal," ujar Yus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya