Loyalis Oso: Wiranto Cuma Ngaku-ngaku Jadi Ketua Dewan Pembina

Eks Menko Polhukam Wiranto
Sumber :
  • VIVAnews/Eka Permadi

VIVA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, yang merupakan loyalis Ketua Umum Partai Hanura, Osman Sapta Odang (Oso), angkat bicara terkait mundurnya Wiranto dari Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Menurutnya, sejak 25 November lalu, Wiranto sudah tidak mempunyai posisi apa-apa di Hanura di bawah Oso.

Tim Pramono-Rano Siapkan Saksi Berlapis Awasi Hari Pencoblosan 27 November 2024

"Pada tanggal 25 November lalu DPP mengajukan SK baru kepada Menkumham dan kita sudah dapatkan SK 08 di mana Pak Wiranto tidak lagi tercantum sebagai ketua dewan pembina," kata Inas di sela-sela Munas ke III Partai Hanura, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.

Mantan anggota DPR periode lalu ini menegaskan usai keluarnya SK Menkumham yang baru Wiranto hanya mengaku-ngaku saja sebagai Ketua Dewan Pembina Hanura.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

"Udah gak ada, ngaku-ngaku aja dia punya jabatan. Kemarin memang diharapin aja itu sama dia kan begitu. Gak pede kalau gak punya jabatan di Hanura," katanya.

Meski begitu, Inas tetap menghargai Wiranto, karena mau tidak mau Wiranto adalah salah satu pendiri Partai Hanura. Sehingga Wiranto sempat diundang dalam beberapa kegiatan partai sebelum Munas hari ini.

Prabowo dan Jokowi Dukung RK di Pilgub Jakarta, Oso: Yang Tentukan Rakyat, Bukan Pejabat

Inas memastikan tak adanya Wiranto di kepengurusan Hanura hari ini dan ke depan tak akan mempengaruhi partai, meskipun Wiranto adalah salah seorang pendiri partai.

"Itu risiko Pak Wiranto. Kalau Pak Oso kan kemarin diminta menjadi Dewan Pertimbangan Presiden, kan Pak Oso menolak. Karena apa? Karena Pak Oso mencintai partai ini. Ingin membangun partai ini. Seharusnya Pak Wiranto yang masih dihargai Partai Hanura melakukan hal yang sama kan. Menolak jadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden dan bersama Pak Oso membangun partai ini," katanya.

Menurutnya, Wiranto hanya mengeksploitasi Hanura untuk ambisi jabatan pribadinya saja. "Dia kejar jabatan itu. Jadi Partai Hanura ini hanya dijadikan kendaraan buat dia ngejar cantolan politik. Tidak seperti itu harusnya berpartai," katanya.

Sebelumnya, Wiranto menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Hanura yang menempatkannya sebagai Ketua Dewan Pembina. Wiranto mundur lantaran dia terpilih menjadi Dewan Pertimbangan Presiden.

"Saya nyatakan mundur dari Dewan Pembina Partai Hanura," kata Wiranto saat menggelar keterangan pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya