Isu Dinasti Politik Dinilai Bisa Jegal Langkah Gibran

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, berorasi di hadapan para pendukungnya usai mendaftar sebagai bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP Jawa Tengah, Semarang, Kamis, 12 Desember 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto

VIVA - Direktur Utama Lembaga Survei Median, Rico Marbun, menyebut isu dinasti politik bisa jadi batu sandungan bagi putra pertama Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dalam pemilihan Wali Kota Solo pada Pilkada Serentak 2020 mendatang.

Calon Bupati Citra Mus Optimis Wujudkan Era Baru Taliabu Emas

Isu dinasti politik dinilai bisa jadi isu sentral di Solo. Keterbelahan warga Solo dirasa berpotensi menggerogoti perolehan suara Gibran. Alhasil, elektabilitas Gibran pun terancam.

"Kalau sekiranya dinasti politik membesar bahkan menemukan momentumnya, itu akan mengancam elektabilitas Gibran," katanya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 19 Desember 2019.

Kompolnas yang Lebih Kuat Dinilai Penting Untuk Pengawasan Polri

Rico berkata demikian bukan tanpa alasan. Sebabnya, isu dinasti politik sudah menciptakan resistensi publik Solo pada Gibran. Dia menyebut berdasar survei yang dilakukan pihaknya tercatat ada sepuluh alasan warga Solo tidak memilih Gibran.

Semisal 23,4 persen karena menilai Gibran terlalu muda, 18,9 persen menilai ada nepotisme, 18,9 persen belum berpengalaman, 9,1 persen kurang demokratis, dan 5,7 persen menilai adanya dinasti politik. Namun, bukan berarti Gibran tak punya kesempatan.

Pakar Hukum Soroti Calon Kepala Daerah Sudah Dua Periode Maju di Pilkada 2024

Gibran, lanjut Rico, harus mengkapitalisasi citra-citra seperti merakyat dan kerja keras yang disukai publik dari calon lain yaitu Achmad Purnomo yang merupakan petahana alias Wakil Wali Kota Solo.

"Kalau isu ini bisa menyusut, dikendalikan, (mengangkat isu) memang dia pantas untuk jadi pemimpin, dan lain-lain dikembangkan timses Gibran, mungkin saura Achmad Purnomo bisa dikalahkan dalam sembilan bulan. Kalau Gibran mau menang, dia harus mengadopsi persepsi publik terhadap Purnomo," kata dia lagi.

Untuk diketahui, survei yang dilakukan Median dilakukan pada 3 sampai 9 Desember 2019. Median menggelar survei terhadap 800 responden yang merupakan warga Solo pemilik hak pilih. Survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wamendagri Bima Arya Ajak Pemprov Gorontalo Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan Jelang Pilkada Serentak 2024

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan menjelang Pilkada serentak

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024