MK Tolak Gugatan Faldo dan Tsamara soal Batas Syarat Usia Maju Pilkada

Eks politikus PAN yang kini jadi politikus PSI, Faldo Maldini
Sumber :
  • Facebook Faldo Maldini

VIVA –  Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan yang dilayangkan sejumlah kader muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait syarat batas minimal usia untuk maju menjadi calon kepala daerah. Gugatan yang ditujukan yakni Undang-Undang Pilkada terkait syarat usia untuk maju di Pasal 7 ayat 2.

Politikus PSI Nilai Kenaikan Upah 6,5% Bisa Sejahterakan Pekerja dan Keberlanjutan Dunia Usaha

Dengan putusan MK ini maka niat Faldo Maldini yang merupakan kader PSI untuk maju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat itu menjadi gagal.

"Amar putusan mengadili menolak permohonan para pemohon," ujar ketua majelis hakim, Anwar Usman saat membacakan putusan di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu 11 Desember 2019.

PSI Bantah Klaim PDIP soal Menang Pilkada di 14 Provinsi

Sebagai pemohon gugatan ini, selain Faldo ada kader PSI lainnya yaitu Tsamara Amany dan Dara Adinda Kesuma Nasution.

Tiga kader PSI itu belum berusia 30 tahun. Sementara, aturan untuk daftar sebagai calon gubernur paling tidak berusia 30 tahun dan 25 untuk calon bupati. Dalam tuntutannya, UU Pilkada telah melanggar konstitusi karena telah mengekang hak politik bagi setiap orang melalui batas usia.

Prabowo Naikkan Gaji Guru di Awal Masa Jabatan, PSI: Langkah Awal Tingkatkan Kualitas Pendidikan

"Batas usia 30 tahun bagi calon kepala daerah dalam UU a quo justru merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sipil dan politik lainnya, tidak beralasan menurut hukum," tutur hakim konstitusi lain, I Dewa Gede Palguna.

Palguna beralasan, syarat batas usia dalam pengisian jabatan, tidak berarti tidak diaturnya batasan usia. Menurut MK, batasan usia justru sejalan dengan UUD 1945 Pasal 28 huruf J ayat 2. 

Pada dasar konstitusi tersebut, dia menjabarkan aturan dan makna dalam pasal pembatasan syarat usia minimal maju pilkada.

'Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain'.

"Dalam hubungannya dengan pengisian jabatan tertentu bukan berarti meniadakan persyaratan atau pembatasan yang secara rasional dibutuhkan oleh jabatan itu. Pembatasnya demikian sejalan dengan Pasal 28 J ayat 2 UUD 1945," ujar Palguna.

Bendara PDIP (Ilustrasi)

Tolak PPN 12%, PSI Sebut PDIP Seperti Pahlawan Kesiangan

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) heran melihat sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang menolak kebijakan kenaikan PPN 12%, padahal dulu terlibat dalam panitia kerja (Panja) Un

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024