Gerindra Yakin Tak Ada Maksud Megawati Rendahkan Prabowo

Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri saat bertemu pada 24 Juli 2019
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, menilai tak mungkin Megawati Soekarnoputri merendahkan Prabowo. Apalagi keduanya diketahui bersahabat.

"Kita tahu persis Ibu Mega dan Pak Prabowo bersahabat, berhubungan sangat baik. Tidak mungkin Ibu Mega ingin merendahkan Pak Prabowo. Jadi menurut saya tidak benar pernyataan seperti itu," kata Andre di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.

Menurutnya, Prabowo juga tak perlu merespons hal-hal yang tidak produktif.  

"Yang di DPR tunjukkan kinerja di masing-masing komisi, jangan diam. Yang di pemerintah pun tunjukkan kinerja dengan program-program nyata," kata Andre.

Menurutnya, Pemilu sudah selesai. Oleh karena itu saatnya bersatu-padu bekerja sesuai dengan amanahnya. Anggota DPR mau partai mana pun bekerja, dan bukan main tagar.

"Pak Prabowo memang dibantu oleh Pak Taufik Kiemas ya tahun 2000 kalau enggak salah, saya lupa tahun persisnya. Bahwa yang membantu kepulangan Pak Prabowo kembali ke Indonesia memang Pak Taufik Kiemas," kata Andre sambil mengenang mendiang suami Megawati itu.

Ia melanjutkan komunikasi keduanya disampaikan pada Megawati yang saat itu menjadi Wapres dan mendiang Gus Dur Presidennya. Gerindra justru berterima kasih.

"Kita dari awal sudah disampaikan secara terbuka kami memang berterima kasih betul dengan almarhum Pak Taufik Kiemas dan Ibu Mega dan juga almarhum Gus Dur yang membantu," kata Andre.

Ekonom Ungkap Kaitan Danantara dan Target Pertumbuhaan Ekonomi 8% Prabowo

Ia menilai hubungan Prabowo dengan Mega dan keluarga besarnya baik sampai sekarang. Memang pilihan boleh berbeda namun silaturahim antara Prabowo dan Mega tetap terjaga sampai sekarang.

"Mungkin itu maksud bu Mega tanpa bermaksud merendahkan Pak Prabowo," kata Andre.

Momen Unik: Prabowo Disambut Wanita Berjejer Sambil Kibaskan Rambut Saat Kunjungan ke UEA

Hal itu disampaikan Andre mengomentari soal pernyataan Mega yang menyebut soal Prabowo masih di luar negeri ketika Mega memimpin Indonesia.

Sebelumnya, Megawati menceritakan kala ia menjabat sebagai Presiden menggantikan KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur sementara Prabowo Subianto justru di luar negeri. Mega menyebut ketika itu Prabowo tidak punya kewarganegaraan setelah tidak lagi berdinas di TNI.

Sekjen PDIP Hasto Sebut Prabowo Pekerja Keras, Jokowi Cawe-cawe

"Dulu saya ambil beliau, keleleran. Saya marah sebagai Presiden, siapa yang buang Beliau, stateless? Tidak. Saya marah pada menlu, saya marah pada Panglima, apa pun juga beliau manusia Indonesia. Pulang, beri dia itu tanggung jawab," kata Megawati soal Prabowo. (ren)

Politikus PDIP Deddy Sitorus (tengah)

Deddy PDIP Marah, Prabowo Diperlakukan Tak Pantas Buat Dukung Kandidat Pilkada

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Sitorus menyebut urusan hukum dan politik di Indonesia belakangan mengalami kerusakan.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024