Bambang Soesatyo Bersemangat Tinggi Rekonsiliasi dengan Airlangga

Ketua MPR sekaligus politisi senior Partai Golkar, Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • VIVAnews/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA – Bambang Soesatyo mengungkap beberapa hal setelah dia memutuskan tak melanjutkan pencalonannya sebagai ketua umum Partai Golkar, di antaranya rekonsiliasi dan mengakomodasi para pendukungnya sehingga gerbong yang ada dalam persaingan turut menjadi satu.

Polri Diminta Jerat Bandar Clandestine Laboratorium Narkoba di Bali dengan Pasal TPPU

"Kami sudah sepakat dua gerbong ini akan disatukan. Jadi semangat rekonsiliasi inilah yang kemudian mendorong kita berdua untuk melakukan rekonsiliasi," kata Bamsoet, panggilan akrabnya, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019

Ketika disinggung mengenai kesepakatan bahwa dia dipastikan tak akan dicopot sebagai Ketua MPR, Bamsoet mengaku hal itu sudah ada aturannya. Dia tak khawatir mengenai posisinya sebagai ketua MPR.

21 Juta Orang Indonesia Jadi Nasabah Kripto, Bamsoet Desak Pemerintah Perketat Pengawasan

"Intinya kembalinya ke aturan perundangan-undangan yang ada. Yang pasti saya dengan semangat yang tinggi bersama Pak Airlangga kemudian melakukan rekonsiliasi," ujarnya.

Dalam proses pengambilan keputusannya itu, katanya, ada sejumlah tokoh senior yang memberikan nasihat dan memediasi dengan Airlangga. Dua di antaranya adalah Ketua Dewan Kehormatan Aburizal Bakrie dan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Dalam tradisi Golkar, katanya, menjadi kebiasaan bagi tokoh-tokoh senior menengahi perselisihan junior-junior mereka, termasuk dalam hal pencalonan ketua umum. “Itulah cara kami menyelesaikan masalah internal kami," ujarnya.

Bamsoet membantah ada tekanan dari para senior Partai Golkar. Semua keputusan diambil secara sukarela dan tak ada paksaan, tidak ada juga intervensi dari Istana.

(FOTO Ilustrasi) Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat konferensi pers usai KPK resmi menahan tersangka baru korupsi di Sidoarjo, Jawa Timur

Calon Dewas KPK Heru Kreshna Tak Setuju Tersangka Korupsi Dipajang ke Publik: Itu Membunuh karakter

Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, atau Dewas KPK, Heru Kreshna Reza, mengaku dia tidak setuju jika seorang tersangka kasus korupsi ditampilkan ke publik.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024