Agun Gunandjar Juga Mundur seperti Bamsoet, Alasannya Mirip
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) Agun Gunandjar menyebut, kemunduran dirinya dari pencalonan ketum Golkar dilakukan demi kepentingan munas itu sendiri.
Menurut Agun, ia ingin menjaga semangat rekonsiliasi-konsolidatif yang ditumbuhkan di Munas X Partai Golkar. "Saya melihat fenomena yang terjadi di hari ini itu rekonsiliatif. Jadi menghendaki agar munas ini konsolidasi-rekonsiliatif," ujar Agun di arena munas di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.
Agun menyampaikan, konsolidasi-rekonsiliatif yang dimaksud dilakukan di antara dua kandidat terkuat calon Ketum Golkar yaitu Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet). Dengan mundur itu, Agun berharap mengurangi pengkubuan di antara kader Golkar.
"Jadi saya menghendaki agar munas ini konsolidasi-rekonsiliatif antara dua kekuatan itu," ujar Agun.
Agun juga mengemukakan, ia mengikuti terus dinamika internal Golkar hingga Bamsoet akhirnya mengumumkan secara resmi pengunduran dirinya. Agun memutuskan untuk mundur juga sehingga Munas Golkar dilaksanakan dengan semangat yang sama.
"Untuk menjaga semangat itu yang saya ikuti," ujar Agun.
Diketahui, kandidat calon Ketum Golkar awalnya ada sembilan yaitu Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, juga Achmad Annama. Selain itu, ada juga Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarso, Derek Lopatty, juga Aris Mandji. Usai verifikasi, lima calon dinyatakan memenuhi syarat yaitu Airlangga, Bambang, Ali Yahya, Ridwan serta Agun. Saat ini, calon yang tersisa hanya Airlangga dan Ridwan.