Daftar Menteri Jokowi yang Jabat Ketua Umum dan Pengurus Partai

Jokowi-Ma'ruf bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin meminta Presiden Joko Widodo untuk konsisten dengan kebijakannya terkait menteri yang masih merangkap ketua umum partai. Pada pemerintahan periode pertama, Jokowi melarang semua menterinya untuk melepas jabatan di partai.

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Namun diperiode sekarang, ada beberapa menteri yang jelas-jelas masih menyandang ketua umum partai, di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. 

Belum lagi beberapa menteri yang masih menjabat sebagai pengurus di partainya masing-masing. Sebut saja Menkominfo Johnny G Plate yang masih menjabat Sekjen NasDem, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah yang masih Ketua DPP PKB, dan Edhy Prabowo yang juga Waketum Gerindra.

LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Jokowi, lanjut Direktur Indonesia Political Review (IPR) itu mengatakan jika masih seperti itu akan berdampak buruk kepada kinerja pemerintah secara luas. “Harusnya ingatkan menteri-menterinya,” ujar Ujang di Jakarta, Jumat 29 November 2019.

Pengamat Ekonomi, Icsanuddin Noorsy juga berpendapat senada. Dia mencontohkan Menko Ekonomi yang rangkap jabatan sebagai ketua umum parpol ketum parpol, menunjukkan buruknya sistem yang dipakai di pemerintahan Jokowi.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

"Struktur pemerintah digabung menjadi struktur politik, rusak sistem ini. Ketum sekaligus jadi Menteri Ekonomi. Ini salah sistem,” kata Noorsy. Menurut dia, kondisi ini bisa mengancam Indonesia berada dalam lingkaran krisis ekonomi.

Dia menjelaskan, menteri-menteri Jokowi, utamanya Menko Perekonomian tengah dihadapkan pada tantangan berat dalam memperbaiki kinerja ekonomi. 

Noorsy menyebut lima tangangan di antaranya, tingkat suku bunga rendah dan fiskal ekspansif, tantangan deglobalisasi, memperbaiki daya beli masyarakat, serta tantangan menihilkan ketergantungan dari pihak luar.

"Risiko pasar Indonesia sangat tinggi. Nilai tukar sangat sensitif. Artinya posisi Indonesia rentan krisis," katanya lagi.

Karena itulah, menurut Noorsy, menteri-menteri ekonomi Jokowi dituntut fokus. Bukan malah tenaga dan pikirannya dibagi untuk mengurusi parpol. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak melarang jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju merangkap jabatan sebagai ketua umum atau pengurus struktur di partai politik.

Hal ini disampaikan langsung Jokowi di hadapan para menteri Pada 23 Oktober 2019. 

Jokowi menegaskan yang paling penting ialah mereka para menteri yang merangkap jabatan sebagai ketum Parpol harus bisa membagi waktu.

"Dari pengalaman lima tahun kemarin, baik ketua maupun yang bukan ketua partai, saya lihat yang paling penting adalah bisa bagi waktu dan ternyata juga tidak ada masalah," ungkap Jokowi.

 

 

Jokowi ajak dua cucunya nonton laga Timnas lawan Filipina di Stadion Manahan, Solo

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi kembali menonton secara langsung laga Timnas Indonesia melawan Timnas Filipina di laga Grup B Piala AFF 2024

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024