Soal Grasi Anas Maamun, Demokrat Minta Jokowi Terbuka

Benny K Harman (kiri memegang payung)
Sumber :
  • Dokumen DPD Partai Demokrat NTT

VIVA – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan kepada publik terkait pemberian grasi terhadap Anas Maamun.

Jokowi dan SBY Absen Hadir di Kampanye Akbar RK-Suswono

Menurut dia, pertimbangan presiden atas pemberian grasi harus diumumkan terbuka kepada publik. "Tentu pertimbangan itu harus diumumkan secara terbuka pada publik untuk tidak menimbulkan spekulasi di mata rakyat. Apa alasan pemberian grasi itu," kata Benny di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu 27 November 2019.

Ia mengatakan, kalaupun karena alasan pertimbangan usia maka tentu menjadi hak presiden. Adapun grasi tentu ada mekanismenya. "Mekanisme dan tata cara inilah yang menjamin objektifitas dalam pemberian grasi itu. Pemberian grasi itu hak absolutnya hak prerogatif presiden yang ditentukan dalam undang-undang," kata Benny.

Sekjen PDIP: Suara Jokowi Sama dengan Suara Pedagang Kaki Lima

Ia mengklaim, saat menjadi presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak pernah memberi grasi untuk napi korupsi. Menurut Benny, hal itu sesuai dengan komitmen SBY memerangi korupsi.

"Nggak pernah, dengan alasan apapun. Ini untuk menunjukkan kesungguhan komitmen beliau dalam berantas korupsi. Beliau dulu menjanjikan memimpin langsung pemberantasan korupsi tentu memimpinnya sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Dia punya hak itu tapi dia tidak menggunakan hak itu secara negatif, tapi menggunakan itu secara positif," kata Benny. 

Dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil Disebut Lebih Kuat daripada Anies ke Pramono
Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono Pilkada Jakarta

Jokowi Pilih Hadiri Kampanye Akbar di Jateng, Begini Respons Ridwan Kamil

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tak menghadiri kampanye akbar pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK)-Suswono

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024