Staf Khusus Presiden, Dukung Anak Muda atau Bagi-bagi Posisi?
- dw
"Itu juga kita sayangkan. Satu sisi ketika sudah dilantik, Jokowi menyampaikan ada keinginan untuk melakukan perampingan birokrasi, eselonisasi akan dibuat ringkas. Tapi kenyataannya, masuknya banyak wamen dan staf khusus ini menunjukkan betapa tambunnya lingkaran inti presiden," ujar Aditya.
"Dugaannya memang lebih banyak ke akomodasi politik. Kelompok pendukung Jokowi siapa pun itu yang belum dapat kesempatan di dalam inti pemerintahan yang dimasukkan ke dalam posisi-posisi seperti itu."
Aditya juga mengatakan akan ada anggaran lebih yang terserap berkaitan dengan kebijakan ini. Ia mencontohkan bahwa misalnya di atas kertas, staf khusus presiden menerima gaji Rp50 juta per bulan. "Tapi riilnya pasti lebih dari itu. Karena yang biasanya terjadi adalah kalau sudah masuk di lingkaran inti presiden baik staf khusus, jubir atau wamen nanti akan diberi tambahan jadi biasanya lebih besar," ujar Aditya.
Pada 25 Oktober 2019, Presiden Jokowi memperkenalkan dan melantik 12 orang wakil menteri. Dari 12 orang wakil menteri yang dilantik, 5 orang di antaranya berasal dari parpol, 5 orang dari kalangan profesional, 1 dari tim sukses, dan 1 dari relawan Projo. Salah satu dari wamen adalah putri pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, yaitu Angela Tanoesoedibjo dilantik Jokowi sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
(ae/gtp) (Kompas, idntimes.com, katadata)