Staf Khusus Presiden, Dukung Anak Muda atau Bagi-bagi Posisi?
- dw
Lebih lanjut Aditya juga menambahkan bahwa publik tidak dapat mengetahui seperti apa saja saran yang sudah disampaikan dan apakah hasilnya dapat secara optimal membantu terciptanya kebijakan yang berpihak kepada publik.
"Itu 'kan yang bisa nilai presiden sendiri yang tahu. Presiden harus bisa mengatakan kepada publik apa saja yang sudah dilakukan oleh staf khusus itu, karena dalam beberapa hal staf khusus itu hanya akan menyuplai informasi terkait jejaring mereka kepada presiden."
Presiden Jokowi sebelumnya mengumumkah tujuh staf khusus dengan latar belakang beragam seperti pendiri usaha rintisan, aktivis disabilitas, santri hingga yang berasal dari keluarga konglomerat seperti pendiri Creativepreneur, Putri Tanjung, yang merupakan anak Chairul Tanjung. Para staf ini berusia antara 23 hingga 36 tahun.
Birokrasi kian gemuk
Niat Jokowi untuk melibatkan kaum muda di pemerintahan rupanya memang tidak main-main. Selain para staf khusus ini, Jokowi sebelumnya juga sudah menunjuk sejumlah wakil menteri (wamen). Jumlahnya pun berkali lipat dari jumlah wamen di pemerintahan era sebelumnya. Jika pada era Jokowi-JK hanya ada tiga wamen, kini total jumlah wamen mencapai 12 orang.
Juru Bicara Presiden Fajroel Rahman mengatakan ini karena Jokowi ingin bekerja lebih cepat sehingga butuh dibantu banyak orang. Fajroel juga membantah bahwa ini adalah upaya Jokowi bagi-bagi kursi.
Namun Aditya dari Puskapol UI mengatakan ini adalah langkah kontraproduktif dari niat awal untuk meringkaskan birokrasi.