Ada KSP, Tupoksi Staf Khusus Jokowi Jangan Tumpang Tindih

Presiden Jokowi bersama tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Presiden Joko Widodo telah menunjuk sejumlah anak muda untuk menjadi staf khususnya pada pemerintahan 2019-2024. Namun, terkait penunjukan staf khusus ini harus jelas tugas pokok dan fungsinya seperti apa.

Presiden Prabowo Mulai Berkantor di IKN 17 Agustus 2028

Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, tugas pokok dan fungsi staf khusus Presiden ini harus jelas untuk menghindari adanya tumpang tindih dengan posisi lainnya.

"Tanpa pembagian tugas yang jelas, posisi staf khusus ini akan tumpang tindih dengan struktur yang sudah ada," kata Mardani ketika dikonfirmasi, Jumat 22 November 2019.

Dave Laksono Pastikan Kosgoro 1957 Terus Sosialisasikan Kebijakan Presiden Prabowo

Mardani mengatakan, untuk komposisi pemilihan sosok-sosoknya, dianggap sudah tepat dan perlu diapresiasi karena merangkul anak muda, para difabel, dan juga perempuan. Namun, apabila tidak didukung dengan tupoksi yang jelas, tidak akan ada manfaatnya penunjukan staf khusus Presiden ini.

"Penunjukan anak muda, perempuan dan difabelnya diapresiasi. Tapi tanpa kejelasan tupoksi, bisa jadi aksesoris semata," ujarnya.

Respons Projo soal Isu Jokowi-Gibran Gabung Golkar

Mardani melihat, jika tidak ada pembagian tugas yang jelas, staf khusus ini akan tumpang tindih dengan Kantor Staf Presiden (KSP) yang terlebih dulu ada. Namun, ketika disinggung mengenai jabatan staf khusus ini sekadar bagi-bagi jabatan, Mardani enggan berprasangka buruk.

"Jangan suuzon. Saya menunggu penjelasan lanjutan tentang tupoksinya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk 14 orang sebagai staf khususnya. Tujuh di antaranya direkrut dari kaum milenial yang semuanya dikenalkan ke publik. Selain tujuh anak muda yang ditunjuk Jokowi sebagai staf khusus, ada beberapa tokoh lain yang mengisi jabatan stafsus Presiden.

Seperti Arif Budimanta, Sukardi Rinakit, Ari Dwipayana, Diaz Hendropriyono, Dini Shanti Purwono, dan Fadjroel Rahman.

Wakil Ketua Umum Bidang Perekonomian ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Soedeson Tandra

MKGR Sebut Belum Ada Tanda-tanda Jokowi-Gibran Bergabung

Ketua Panitia Penyelenggara HUT Ke-65 MGKR ini menjelaskan organisasinya bersifat terbuka, termasuk kepada Jokowi dan Gibran.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025