Nasdem Akui Akan Sia-sia Jika Tinggalkan Koalisi Jokowi

Politisi NasDem Irma Suryani Chaniago (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana

VIVA – Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani meminta supaya komunikasi politik yang dilakukan partainya dengan partai nonkoalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin tidak dicurigai macam-macam.

LSI Denny JA: Pengguna FB Mayoritas Pilih KIB Ketimbang Koalisi Lain

Menurut Irma, NasDem harus membangun koalisi bukan hanya dengan partai di dalam koalisi, namun juga dengan Partai non pemerintahan, yang menjalankan mekanisme check and balance.

"NasDem ini mendukung Jokowi tidak berhenti sampai dengan pembagian kursi kabinet saja, namun menjadi tanggung jawab kami sampai dengan 2024," kata Irma di tengah acara Kongres kedua Partai NasDem dikutip Minggu, 10 November 2019.

Utak Atik Poros 2024: Baru PDIP dan KIB yang Punya Tiket Capres

Irma meminta pertemuan Ketum Partai NasDem Surya Paloh dengan beberapa pimpinan parpol oposisi seperti PKS, tak dinilai seolah-olah partainya ingin membangun poros baru.

Menurutnya Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 baru selesai dan tidak mungkin NasDem yang mendukung Presiden Jokowi dan tanpa mahar, kemudian meninggalkan koalisi begitu saja.

Umbar Setia Tak Akan Tinggalkan KIB, PPP: Kami Garansi

"Itu pekerjaan sia-sia dan tidak mungkin kami lakukan," tegasnya.

Apa yang dilakukan partainya, lanjut Irma, adalah langkah inisiatif untuk membantu Presiden mengkonsolidasikan partai-partai politik yang berada di luar pemerintahan.

Dia menambahkan, parpol pancasilais dan nasionalis seharusnya tak perlu gaduh dengan silaturahmi yang dilakukan Partai NasDem, karena publik melihat dan kesepakatan yang dilakukan dengan PKS pun hasilnya disebarkan kepada publik.

"Apalagi yang mau dicurigai? Tidak ada. Jadi ayolah kita bangun kepercayaan satu dengan yang lainnya jangan lagi silang pendapat," imbuhnya.
 

Penghitungan surat suara Pilpres 2019 (Foto ilustrasi).

Peta Koalisi 2024 Dinamis, Poltracking: Negosiasi 'Kue' Politik Tak Kunjung Matang

Peta koalisi Pilpres 2024 dinilai masih dinamis selama belum masuk pendaftaran capres dan cawapres pada Oktober 2023. Sebelum pendaftaran, semua masih 'wait and see'.

img_title
VIVA.co.id
4 Juli 2023