Menkes Terawan Gemetaran Rapat Perdana dengan Komisi IX DPR

Rapat Kerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan Komisi IX DPR RI
Sumber :
  • VIVAnews/Lilis Khalisatusurur

VIVA – Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menghadiri rapat kerja perdana bersama komisi IX DPR. Ia mengaku bergetar dalam rapat perdana ini.

Nasdem Sebut Sikap PDIP soal PPN 12 Persen "Lempar Batu Sembunyi Tangan"

"Nama saya Terawan Agus Putranto, saya diminta untuk jadi Menkes di kabinet Indonesia Maju. Izinkan saya mengenalkan jajaran saya," kata Terawan dalam rapat kerja di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa 5 November 2019.

Sebelum mengenalkan jajaran kemenkes, Anggota komisi IX DPR fraksi PDIP, Abidin Fikri bertanya pada Terawan. Ia mempertanyakan suara Terawan.

DPR Akan Kaji Usulan Pemilu Nasional dan Lokal tapi Tidak Sekarang

"Mohon izin pimpinan, Pak Menteri lagi sakit?" kata Abidin

Terawan pun menjelaskan tak sedang dalam kondisi sakit. Tapi Ia hanya gemetaran karena rapat bersama komisi IX DPR.

Sindir PDIP Tolak PPN 12 Persen, PAN: Seakan-akan seperti Hero, Lempar Batu Sembunyi Tangan

"Oh saya tidak (tak sakit), hanya bergetar saja di depan (anggota Komisi IX)," kata Terawan yang disambut tawa anggota dan semua yang hadir.

Abidin menduga hal ini karena Terawan terbiasa menghadapi pasien. Ia pun meminta agar menganggap para anggota dewan yang hadir sebagai pasien. "Karena biasa menghadapi pasien, anggap saja pasien bapak biar tidak grogi, mic-nya di dekatkan saja Pak," kata Abidin.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Foto: Menteri Kesehatan RI Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto 

Purnawirawan jenderal bintang tiga TNI AD ini malah merespon pernyataan anggota DPR dengan jawaban yang kembali mengundang tawa. "Terima kasih, maafkan kami, karena kami juga baru pertama sekali melihat mic ini," kata Terawan.

Terawan pun memaparkan visi misinya dalam bidang kesehatan. Diantaranya soal misi penanganan stunting, jaminan kesehatan nasional, membantu defisit JKN, tingginya harga obat dan penggunaan alat kesehatan produksi nasional yang belum terpakai secara maksimal.

"Untuk menurunkan angka stunting ini ada peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Jadi, terkait dengan beberapa kementerian lembaga lain," kata Terawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya