PAN: Faldo Maldini Jangan Sering Pindah Partai

Eks Wasekjen PAN Faldo Maldini (kiri)
Sumber :
  • Facebook Faldo Maldini

VIVAnews - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional atau PAN, Yandri Susanto, menanggapi mantan Wasekjen PAN Faldo Maldini, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Sumatera Barat.

Tim Pramono-Rano Siapkan Saksi Berlapis Awasi Hari Pencoblosan 27 November 2024

Ia mengingatkan, agar Faldo berkhidmat menjalankan tugas dan jangan berpindah-pindah partai.

"Selamat mengemban tugas baru, sebagai ketua DPW Sumbar, walaupun ya mungkin agak berat di Sumbar ya. Tetapi, menurut saya itu tantangan baru bagi Faldo sebagai anak muda, berkhidmatlah dengan tugas baru," kata Yandri di kompleks parlemen, Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.

Jadi Ketua KPK, Komjen Setyo Budiyanto Bakal Segera Lakukan Ini

Ia menjelaskan, maksud berkhidmat yaitu bisa bersungguh-sungguh melaksanakan tugasnya. Sebab, berpindah-pindah partai tak baik bagi politisi muda.

"Jangan pindah mulu, nanti kan nggak enak di PSI, pindah lagi, itu nggak baik sebagai politisi muda," kata Yandri.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

Ia memahami, hal itu memang hak Faldo berpindah partai. Tetapi, dia menghormatinya dan tak masalah. PAN pun tak merasa kehilangan kader muda.

"Di PAN kan kolektif kolegial. Jadi, kalau pergi satu, ya nanti nambah lagi yang lain, dan kita tak pernah menghalangi kader untuk keluar atau anak-anak muda yang mau masuk, di PAN itu biasa," kata Yandri.

Sebelumnya, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Faldo Maldini, ditunjuk sebagai ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia, Sumatera Barat. Terhitung Minggu 25 Oktober 2019,

Faldo secara resmi menakhodai PSI Sumatera Barat, menggantikan posisi ketua yang sebelumnya dijabat oleh Ari Prima. (asp)

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno

Punya Rekam Jejak yang Konkret, PAN Optimis RK-Suswono Akan Menangkan Pilkada Jakarta

Masyarakat Jakarta relatif rasional. Mereka akan memilih pemimpin dengan melihat rekam jejak.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024