Faldo Maldini Jadi Ketua PSI Sumatera Barat
- VIVAnews/ Andri Mardiansyah.
VIVAnews - Mantan Wakil Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional, Faldo Maldini, ditunjuk sebagai ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia, Sumatera Barat. Terhitung Minggu, 25 Oktober 2019, Faldo secara resmi menakhodai PSI Sumatera Barat menggantikan posisi ketua yang sebelumnya dijabat oleh Ari Prima.
“Hari ini, Faldo secara resmi menjadi pemimpin baru di Sumatera Barat. Faldo secara resmi menjadi ketua DPW PSI Sumbar. Bergabungnya Faldo ini, merupakan darah segar bagi kita,” kata Sekjen PSI, Rajajuli Antoni, usai menyerahkan SK penetapan Faldo sebagai ketua DPW PSI Sumbar di Padang, Minggu sore, 25 Oktober 2019.
Menurut Rajajuli, dipilihnya Faldo sebagai ketua DPW PSI Sumatera Barat, selain dia merupakan putra asli Minangkabau, Faldo juga dinilai sebagai sosok anak muda yang sudah mengerti perjalanan panjang baik di level nasional maupun internasional dan sekarang memiliki keinginan pulang kampung dan mengabdi kepada masyarakat melalui PSI.
"Jadi, sekali lagi selamat datang dan selamat bergabung bro Faldo. Saya berharap nanti, meskipun PSI tidak memiliki kursi di Sumbar, tapi karena ketokohan, kemudaan serta visi yang kuat yang dimiliki Faldo, maka insya Allah nanti, Faldo akan diiring oleh partai-partai politik atau juga ada opsi lain misal maju sebagai calon independen (calon gubernur). Sehingga, esok di kemudian hari, Faldo terpilih menjadi gubernur Sumbar,” ujar Rajajuli.
Terkait adanya sejumlah pihak termasuk warganet yang menyebutkan kalau PSI bukanlah partai orang Minang, Rajajuli tak mempersoalkan itu. Menurutnya, semua orang berhak berkomentar apapun yang ada dalam benak mereka. Tapi, sekali lagi di dalam politik, segala sesuatu itu bisa saja terjadi.
“Kami PSI adalah partai orang Sumbar, orang Batak, orang Melayu dan Papua. Jadi, sekali lagi kami percaya bahwa masyarakat Sumbar, akan menerima PSI, terutama sekarang kita memiliki figur muda, anak Minang yang bernama Faldo Maldini yang insya Allah menjadi harapan masyarakat Sumatera Barat,” tutur Rajajuli Antoni.