Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Novel Bamukmin: Contoh Buruk Demokrasi

Ketum Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo saat mendatangi Istana usai temui Jokowi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kemungkinan besar akan menempati jabatan Menteri Pertahanan dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin. Prabowo pun jadi sorotan karena merupaka rival Jokowi di Pilpres 2019.

Haris Rusly Gunakan Istilah Prabowocare Gambarkan Kebijakan Prabowo dalam 100 Hari Kerja

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin meminta sebaiknya Prabowo berada tidak di dalam pemerintahan. Ia masih berharap Prabowo tetap dalam barisan oposisi.

"Sejatinya Prabowo wajib menjadi oposisi saja dengan begitu posisi Prabowo sangat terhormat dan disegani baik kawan maupun lawan," kata Novel kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.

Surya Paloh Puji Tingkat Kepuasan Publik Terhadap 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo

Novel menyebut, di mata para pemilihnya Prabowo adalah pahlawan demokrasi yang setia terhadap komitmen perjuangannya. Apalagi, Prabowo pernah bicara akan timbul dan tenggelam bersama rakyat.

Namun, jika Prabowo balik badan dengan menjadi menteri di pemerintahan Jokowi maka sama saja Pilpres 2019 seperti basa basi politik.

Menteri KP: Sertifikat HGB Pagar Laut Tangerang Ilegal

"Sama saja kalau begini kembali pencapresan tunggal yang dibungkus basa basi politik dan ini contoh buruk dalam berdemokrasi yang sangat tidak mendidik rakyat untuk melek politik yang sehat bukan politik transaksional yang mematikan nalar rakyat," tuturnya.

Kemudian, ia menyinggung jika Prabowo menjadi menteri maka akan meruntuhkan wibawa eks Pangkostrad ABRI itu.

"Apalagi posisi kalau benar Prabowo Subianto jadi mentri benar benar sangat menjatuhkan wibawa sebagai kompetitor petahana," ujarnya.

Dia mengingatkan pemilih Prabowo ada yang loyal seperti pemilih di Aceh dan Sumatera Barat. Kata dia, pemilih Prabowo di dua provinsi itu hampir 90 persen perolehan suara di dua daerah tersebut.

"Namun, semua itu harus ditenggelamkan oleh Prabowo sebagai pengisi hari tuanya lebih bersama kekuasaan hina dibanding bersama rakyat dan ulama yang selama ini memberikan kontribusi kepada 02 dan Gerindranya," jelasnya.

Sebelumnya, Prabowo ditemani Edhy Prabowo mendatangi Istana pada Senin kemarin, 21 Oktober 2019. Prabowo menyebut ia diminta untuk memperkuat kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu disampaikan Prabowo usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan.

"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, hari ini resmi diminta, kami sudah sanggupi untuk membantu," ujarnya.

Menurut Prabowo, dia diminta Presiden Jokowi untuk membantunya di bidang pertahanan. "Saya menyampaikan, saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya