Musisi Istana dan Musisi Oposisi, Saat Pemusik Terpolarisasi Politik
- bbc
Di luar aktivisme itu, ERK merupakan satu dari penyokong Jokowi dalam Pilpres 2014. Namun pada pilpres 2019, mereka tidak menunjukkan keberpihak pada calon tertentu.
Dalam dua pekan terakhir ERK terlibat dalam diskusi kritis berkelanjutan bersama sejumlah musisi. Forum yang berkaitan dengan isu #reformasidikorupsi itu juga diikuti pemusik lain seperti Oscar Lolang, Rara Sekar, Sisir Tanah, dan Fajar Merah.
Pada forum pertama mereka di Jakarta, 9 Oktober lalu, salah satu pertanyaan yang muncul berkaitan dengan sikap pemusik arus utama terhadap gerakan pro-demokrasi penentang oligarki.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pemusik bertamu ke Istana Negara bertemu Jokowi. Agnes Monica dan Brian Imanuel, misalnya, baru-baru ini diundang Jokowi karena capaian di industri musik global.
April 2018, Jokowi melantunkan sepenggal lirik bernada rap bersama Joshua Matulessy alias JFlow, pemusik yang mengkampanyekannya pada pilpres 2014 dan 2019.
Para pemusik lain, termasuk Glenn, juga bertemu Jokowi terkait Konferensi Musik Indonesia 2018.
Bagaimanapun, tidak semua pemusik Indonesia dinilai memiliki independensi dalam menyatakan sikap politik. Glenn Fredly menyalahkan timbal balik ekonomi rendah yang diraih musisi dari industri permusikan.
"Kemapanan memberikan kemerdekaan utuh untuk mengelola aset, menyampaikan pemikiran, bahkan menjadi bagian penting dalam pembangunan."
"Karena kemapanan itu, musisi punya pilihan untuk melakukan sesuatu, baik dalam konteks politik maupun budaya. Itu belum terjadi di Indonesia," ujarnya.
Lebih dari itu, Glenn menyebut pemusik bukanlah penentu dalam sebuah realitas sosial. Musik, kata dia, hanya pemicu dialog yang lebih luas antara masyarakat maupun pengambil kebijakan publik.