Ada Baliho Faldo Maldini Maju Jadi Kepala Daerah di Sumbar Lewat PSI

Baliho Faldo Maldini di Sumatera Barat
Sumber :
  • VIVAnews / Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Mantan Wakil Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini, diisukan menjadi salah satu kandidat pada konsestasi pemilihan Kepala Daerah di Sumatera Barat untuk periode 2020 - 2025 mendatang.

Meski hingga kini belum terkonfirmasi dengan jelas apakah Faldo akan meramaikan bursa untuk kandidat Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, calon Walikota dan Wakil, maupun calon Bupati dan Wakil Bupati, namun baliho raksasa politisi muda berdarah Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat itu, sudah tampak terpasang di beberapa titik di Kota Padang. Salah satunya di perempatan lampu merah jalan Jenderal Sudirman.

Dalam materi baliho raksasa yang terpajang itu, selain memuat foto Faldo mengenakan baju putih, berpeci hitam dan berkaca mata, juga tercantum seluruh akun media sosial yang selama ini kerap dimanfaatkan Faldo untuk berinteraksi dengan warganet. Baliho itu, mengusung tagline “Sumangaik Baru” yang dalam bahasa Indonesia nya adalah semangat baru.

Namun yang lebih mencuri perhatian publik, di baliho itu terdapat logo Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Logo itu berada di posisi sudut kanan atas baliho. Publik menilai, Faldo bakal maju mewarnai konsestasi Pilkada di Sumatera Barat didukung oleh Partai anak muda yang saat ini dibawah komando Grace Natalie.

Hingga kini, meski sudah dihubungi VIVAnews terkait hal itu, namun Faldo Maldini belum merespons untuk memberikan keterangan lebih lanjut. 

Pun dengan Pengurus Partai Solidaritas Indonesia, Sumatera Barat ketika dikonfirmasi, belum mau menanggapi lebih lanjut perihal keberadaan logo PSI pada baliho itu,  maupun dukungan Partai terhadap Faldo.

“Kalau terkait mundur (Faldo dari PAN), mungkin itu hak pribadi beliau dan terkait baliho dan akan majunya Faldo di Pilgub Sumbar bagusnya langsung dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, bang,” kata Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia, Sumatera Barat, Ari Prima melalui pesan singkatnya, Sabtu 5 Oktober 2019.

Menurut Ari Prima, sebagai  partai anak muda,  pihaknya akan terbuka kepada siapapun, putra-putri terbaik yang ingin mengabdi lewat jalur politik.

Faldo Maldini Ungkap Alasan PSI Perjuangkan Creative Hub

Diketahui, 270 daerah di Indonesia dengan rincian Sembilan Provinsi, 224 Kabupaten dan, 37 Kota akan menggelar pilkada serentak pada bulan September 2020. 

Sejumlah nama calon kandidat, saat ini sudah mulai mencuat ke permukaan publik. Salah satunya, datang dari Faldo Maldini yang sejak 3 Oktober 2019 resmi mundur dari partai besutan Amien Rais.

Faldo Maldini Rangkul Anak Muda Jakarta Timur Lewat Gerakan #GiniCaraKita

Di Sumatera Barat sendiri, Pilkada serentak akan diikuti oleh 11 Kabupaten dan Kota (diluar Pilgub) antara lain, Kota Solok, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam dan, Kabupaten Limapuluh Kota.

Mundur dari PAN

Respons Istana soal Isu Jokowi Minta 3 Periode: Aneh Diungkit Lagi, Sudah Basi!

Melalui sebuah surat tertanggal 3 Oktober 2019 yang ditembuskan kepada Sekjen PAN dan Ketua Fraksi PAN DPR RI, Faldo Maldini menyatakan sikap mundur dari partai berlambang matahari putih dengan 32 pancaran sinar itu.

Dalam surat tersebut, Faldo menjelaskan salah satu alasan dirinya mundur dari PAN lantaran, untuk menghindari kegaduhan setelah adanya dukungan dari partai politik lain kepada dirinya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah. 

“Saya tidak ingin nantinya ada anggapan bahwa saya memicu kegaduhan. Apalagi, banyak agenda besar PAN yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, tentunya butuh keharmonisan dalam internal organisasi,”kata Faldo dalam surat itu.

Selain itu, Faldo juga menegaskan kalau dirinya juga ingin fokus dalam proses pencalonan kepala daerah, sebagaimana yang sudah diatur mekanismenya oleh undang-undang. 

“Saya tidak ingin niatan untuk memperbesar ladang amal dan pengabdian ini, malah membuat saya tidak dapat menjalankan tugas-tugas yang sudah diberikan dan diputuskan oleh pimpinan PAN secara optimal,”ujarnya.

Dalam surat pengunduran diri itu, Faldo mengklaim kalau dirinya yakin untuk mundur, 

setelah dua kali berkonsultasi dengan Ketua Umum PAN  Zulkifli Hasan dan tiga kali berdiskusi dengan Sekretaris Jendral PAN Eddy Suparno.

“Pilihan ini, saya ambil secara sadar dan penuh pertimbangan, tanpa paksaan dan intervensi dari pihak manapun. Saya mundur melalui mekanisme yang dijunjung tinggi oleh PAN, yakni diskusi dan dialog. PAN sudah memberikan banyak ruang berkembang bagi saya dalam memulai karir politik dari bawah. Saya mulai mengenal tanggung jawab publik sebagai seorang kader politik, yang harus mewakili nilai-nilai yang diyakini,”tutup Faldo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya