Faldo Maldini Resmi Mundur Dari PAN
- ILC tvOne
VIVA – Politikus Partai Amanat Nasional Faldo Maldini resmi mundur dari partai itu, sebagai kader maupun dari jabatannya wakil sekretaris jenderal. Dia mengundurkan diri menyusul rencana pencalonan dirinya sebagai gubernur Sumatera Barat pada 2020.
Pria asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, itu belum merespons untuk memberikan penjelasan perihal pengunduran dirinya dari PAN dan niatan maju sebagai calon gubernur Sumatera Barat.
Namun demikian berdasarkan dokumen surat yang diterima VIVAnews, Faldo secara tegas menyatakan mundur dari PAN. Surat pengunduran diri Faldo itu bertanggal 3 Oktober 2019 yang ditembuskan kepada Sekjen PAN dan Ketua Fraksi PAN DPR RI.
Berikut isi pengunduran Faldo Maldini :
Saya menyatakan secara resmi mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional, setelah dua kali berkonsultasi dengan Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan dan tiga kali berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal PAN Bapak Eddy Suparno.
Pilihan ini saya ambil secara sadar dan penuh pertimbangan, tanpa paksaan dan intervensi dari pihak mana pun. Saya mundur melalui mekanisme yang dijunjung tinggi oleh PAN, yakni diskusi dan dialog.
PAN sudah memberikan banyak ruang berkembang bagi saya dalam memulai karier politik dari bawah. Saya mulai mengenal tanggung jawab publik sebagai seorang kader politik, yang harus mewakili nilai-nilai yang diyakini.
Pilihan ini saya ambil untuk menghindari kegaduhan setelah adanya dukungan dari partai politik lain kepada saya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah. Saya tidak ingin nantinya ada anggapan bahwa saya memicu kegaduhan. Apalagi, banyak agenda besar PAN yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, tentunya butuh keharmonisan dalam internal organisasi.
Selain itu, saya juga ingin fokus dalam proses pencalonan kepala daerah, sebagaimana yang sudah diatur mekanismenya oleh undang-undang. Saya tidak ingin niatan untuk memperbesar ladang amal dan pengabdian ini, malah membuat saya tidak dapat menjalankan tugas-tugas yang sudah diberikan dan diputuskan oleh pimpinan PAN secara optimal.
Demikian surat pengunduran diri ini, saya ucapkan terima kasih banyak kepada pimpinan PAN dan seluruh kader yang sudah memberikan banyak kesempatan bagi saya. Sekaligus, saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya bila melakukan kesalahan baik secara langsung, maupun tidak langsung. Pengunduran ini melalui proses yang sangat baik, tanpa ada paksaan, dan saya selalu ingin membuka diri untuk silaturrahmi serta bekerjasama di kemudian hari.
Akhir kata, bagi saya, anak harimau harus masuk ke hutan. Sementara, anak sungai pun harus mengalir ke laut.