Ada Peran Megawati Bikin Gerindra Setuju Bamsoet Jadi Ketua MPR

Megawati bertemu dengan Prabowo Subianto di Teuku Umar
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Politikus senior Golkar Bambang Soesatyo resmi terpilih dan dilantik sebagai Ketua MPR. Namun, ternyata ada peran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Polri Diminta Jerat Bandar Clandestine Laboratorium Narkoba di Bali dengan Pasal TPPU

Dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR, Ketua Fraksi Gerindra di MPR, Ahmad Riza Patria menyebutkan secara khusus nama Prabowo dengan Megawati. Kedua nama itu disebut yang berperan dalam pemilihan Ketua MPR RI.

"Hasil konsultasi Pak Prabowo dengan Ibu Hajah Megawati maka Pak Prabowo dan Ibu Megawati sepakat untuk kepentingan lebih besar, kami sepakat jaga MPR dalam forum musyawarah dalam putuskan kebijakan penting," kata Riza dalam sidang paripurna di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis malam 3 Oktober 2019.

Pimpinan MPR Eddy Soeparno Dukung Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk RM Margono Kakek Prabowo

Sebelumnya, Gerindra menjadi satu-satunya fraksi yang belum setuju Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI. Gerindra ngotot ingin melakukan voting karena ingin kadernya, Ahmad Muzani menjadi Ketua MPR RI.

Muzani pun sempat melapor kepada Prabowo sebelum paripurna digelar. Setelah konsultasi, Gerindra pun mengubah keputusannya. Bamsoet pun disepakati secara musyawarah mufakat untuk menjadi Ketua MPR RI.

21 Juta Orang Indonesia Jadi Nasabah Kripto, Bamsoet Desak Pemerintah Perketat Pengawasan

Bamsoet dalam paripurna tadi juga langsung dilantik sebagai Ketua MPR RI bersama 9 Wakil Ketua MPR RI. Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali yang langsung memimpin pelantikan tersebut. [mus]

(FOTO Ilustrasi) Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat konferensi pers usai KPK resmi menahan tersangka baru korupsi di Sidoarjo, Jawa Timur

Calon Dewas KPK Heru Kreshna Tak Setuju Tersangka Korupsi Dipajang ke Publik: Itu Membunuh karakter

Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, atau Dewas KPK, Heru Kreshna Reza, mengaku dia tidak setuju jika seorang tersangka kasus korupsi ditampilkan ke publik.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024