Fadel Muhamad Legawa DPD Dukung Bamsoet Jadi Ketua MPR

VIVA – Calon Wakil Ketua MPR dari DPD, Fadel Muhammad mengaku legawa tak didukung mayoritas sebagai calon Ketua MPR. Ia lebih memilih ada penguatan DPD RI.

"Saya legawa tidak maju karena ada penguatan kelembagaan. Lebih baik DPD ada penguatan, ketimbang saya mesti memaksakan saya jadi ketua MPR," kata Fadel di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.

Fadel meminta peran DPD diperkuat dalam UU MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3). Ia juga ingin DPD diperkuat dengan mengubah UU Pemerintah Daerah.

"Ini sudah disetujui oleh Ketua Umum partai Golkar kemudian meminta kepada saudara Bambang Soesatyo, meminta kepada teman-teman di fraksi memberikan dukungan. Sekarang kami dukung kepada Partai Golkar dengan syarat," kata Fadel.

Ia menilai, pemilihan Ketua MPR akan lebih bagus jika dilakukan secara musyawarah mufakat. Ia pun sudah berbicara dengan para anggota DPD RI soal hal ini.

"Semula ada beberapa orang yang ngotot, termasuk saudara Abraham dari NTT. Abraham yang sudah tiga periode menjadi anggota DPD ngotot saatnya sekarang pak Fadel seorang kader senior, seorang senior politik pantaslah memegang ini," kata Fadel.

Kemudian, ia pun membisiki Abraham lebih baik mundur selangkah tetapi mendapatkan apa yang diinginkan. Ia ingin DPD menjadi berwibawa dan lebih kuat.

"Buat apa kita ngotot tapi lembaga ini enggak ada kekuatan apa-apa. Jadi kebetulan teman saya dari Golkar bersama-sama di Komisi XI ketika saya ketuanya. Beliau nanti yang operasikannya," kata Fadel.

Berdasarkan surat yang beredar di kalangan wartawan, kelompok DPD secara resmi telah mengirim surat tertulis terkait dukungan kepada Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR dan Fadel Muhammad menjadi Wakil Ketua.

Ketua Fraksi Golkar di MPR, Zainudin Amali mengatakan, surat itu melengkapi dukungan seluruh fraksi yang jumlahnya 9, termasuk dukungan satu utusan DPD untuk mendukung Bambang Soesatyo.

"Seluruh Fraksi MPR dan DPD RI kecuali Gerindra sepakat mendukung Bambang Soesatyo Ketua MPR," ujarnya. [mus]

Halaman Selanjutnya

"Buat apa kita ngotot tapi lembaga ini enggak ada kekuatan apa-apa. Jadi kebetulan teman saya dari Golkar bersama-sama di Komisi XI ketika saya ketuanya. Beliau nanti yang operasikannya," kata Fadel.