Dampak Negatif Pemilihan Ketua MPR Lewat Voting

Sidang MPR pada Rabu, 2 Oktober 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA – Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR akan ditentukan pada Kamis malam ini, 3 Oktober 2019. Penentuan Ketua MPR diwanti-wanti, agar tidak lewat mekanisme voting, karena akan menyalahi nama MPR itu sendiri.

Erick Thohir Dorong Perumnas Garap Hunian Hijau Terintegrasi Transportasi Massal, Ini Alasannya

"Jangan sampai, bahkan tidak boleh penentuan pimpinan MPR RI yang direncanakan malam ini melalui voting, harus dengan musyawarah," kata pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, Jakarta Pusat, Kamis.

Dia menyindir sebagai lembaga pemusyawaratan, pemilhan pimpinan MPR jangan sampai mengandalkan voting.

Kecam Israel yang Bakar Hidup-hidup Warga Palestina di RS Gaza, Pimpinan MPR: Tindakan Biadab!

"Bila melalui voting, maka secara de facto nama Majelis Permusyawaratan Rakyat telah berubah menjadi majelis pervotingan rakyat," tambah dia.

Menurut dia, mekanisme voting itu sangat jauh dari budaya demokrasi ala ke-Indonesia-an. Sidang perdana penentuan paket pimpinan MPR ini, juga bisa memperlihatkan ke masyarakat karakter para legislatornya.

Pimpinan MPR Bicara Pesan Penting yang Bakal Disampaikan saat Pelantikan Prabowo-Gibran

"Sekaligus, evaluasi awal dari seluruh rakyat Indonesia terhadap semua anggota MPR RI periode 2019-2024, apakah mereka politisi negarawan atau politisi politikus," ujar Emrus.

Jika anggota MPR negarawan, penentuan paket pimpinan MPR bisa lancar melalui musyawarah. Sebaliknya, bila melalui voting, menunjukkan mereka hanya politikus biasa.

"Bila melalui voting, maka mereka lebih dekat sebagai politikus, yaitu orientasi utamanya memperoleh kekuasaan yang seolah mengabaikan bagaimana proses memperoleh kekuasaan itu sendiri," kata Emrus.

Diketahui, di parlemen sendiri masih ada perdebatan, apakah penentuan Ketua MPR melalui mekanisme voting atau musyawarah. Fraksi Partai Gerindra mempersilahkan, jika pemilihan ditempuh lewat jalur voting.

"Kita voting agar jelas posisi kita," kata juru bicara Fraksi Partai Gerindra di MPR, Andre Rosiade.

Paripurna MPR terkait penentuan pimpinan akan digelar Kamis malam ini. Dinamika prosesnya sejauh ini mengerucut persaingan antara Partai Golkar dengan Partai Gerindra untuk perebutan kursi Ketua MPR.

Partai Golkar merekomendasikan Bambang Soesatyo atau Bamsoet sebagai kandidat Ketua MPR. Lalu, Partai Gerindra punya jagoannya, yaitu Ahmad Muzani. Meski terakhir muncul ada Fadel Muhamad dari unsur DPD yang juga ingin menjadi Ketua MPR. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya