Lepas Kursi Ketua MPR, PDIP Cegah 'The Winner Takes It All'
- Eduard/VIVAnews
VIVA – Sembilan fraksi di DPR ditambah satu perwakilan DPD, sudah sepakat mengusulkan nama-nama yang akan duduk di kursi pimpinan MPR. Dalam rapat gabungan, hari ini, ke-10 nama itu disampaikan Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR, Ahmad Basarah.
Basarah mengatakan, dari Partai Golkar, ada nama Bambang Soesatyo; Ahmad Muzani dari Partai Gerindra; Lestari Moerdijat dari Partai Nasdem; Jazilul Fawaid dari PKB; Hidayat Nur Wahid dari PKS; Zulkifli Hasan dari PAN; Syarief Hasan dari Partai Demokrat; Arsul Sani dari PPP; dan Fadel Muhammad mewakili DPD.
"Dari PDI Perjuangan tadi saya selaku Ketua Fraksi (calon pimpinan MPR), dan sudah menyampaikan surat Ketua Umum PDI Perjuangan (Megawati Soekarnoputri) kepada sementara sidang MPR RI," kata Basarah, sebelum memasuki ruangan rapat gabungan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.
Basrah mengatakan, ke-10 nama ini sekarang tengah berembuk terkait siapa yang akan dipilih menjadi Ketua MPR. Bambang Soesatyo dan Ahmad Muzani menjadi kandidat kuat, meski belakangan Fadel Muhammad juga didorong oleh 136 senator.
"Tadi diminta untuk berkumpul bermusyawarah mencapai kata mufakat. Jadi, karena MPR musyawarah kita mengharapkan keputusan yang diambil juga harus berbasikan musyawarah mufakat," kata Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDI Perjuangan ini.
Menurut Basarah, partainya menghendaki pemilihan Ketua MPR ditentukan secara musyawarah. Partainya sejak awal sudah melepas pucuk paling tertinggi di MPR, karena menghindari praktik 'the winner takes it all'.
PDIP sendiri sebagai partai pemenang pemilu serentak sudah punya menempatkan kadernya menduduki jabatan tertinggi di republik yakni Presiden Jokowi dan di legislatif Ketua DPR Puan Maharani.
"PDI Perjuangan menghindari wacana sekadar merebut jabatan kekuasaan di MPR. Sehingga oleh karena itu, pada akhirnya memang PDI Perjuangan telah memutuskan untuk tidak mengambil jabatan Ketua MPR," terang Basarah.
"Kita menghindari cara-cara voting, sekalipun cara voting dibenarkan dalam tata cara demokrasi kita," tambahnya.
Meski partai berlogo Banteng itu secara terbuka telah mendukung Bambang Soesatyo. Di sisi lain, Basarah menghormati, Ahmad Muzani yang diusulkan dari Gerindra. Sebab, Ia meyakini, Prabowo Subianto selaku ketua umum Partai Gerindra, akan memutuskan hal-hal terbaik sesuai asas demokrasi Pancasila yang mengedepankan musyawarah.
"Dan saya yakin, Pak Prabowo juga akan berkomitmen untuk tetap menjaga demokrasi Pancasila," ujarnya. (asp)