Amien Rais: Sesungguhnya Pindah Ibu Kota Menunggu Studi Beijing
- VIVAnews/Lilis Khalisotussurur
VIVA – Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, menuding ada kepentingan China soal rencana pindah Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia bahkan menyindir studi pemindahan Ibu Kota bukan menunggu studi Bappenas, tapi dari Beijing.
"Sesungguhnya memindah Jakarta bukan karena menunggu studi Bappenas, tapi studi Beijing. Itu jelas sekali," kata Amien di komplek parlemen, Jakarta, Selasa 3 September 2019.
Ia menjelaskan saat ini ada struggle for global supremacy dan struggle for global hegemony antara Amerika dan China. Kekuatan militer keduanya dianggap Amien sudah hampir sama. Dia bilang, China saat ini menyiapkan strategi yang dipersiapkan untuk ke depan.
"Yang enggak diketahui banyak orang, setahun yang lalu China berhasil mendaratkan satelit ke bulan dari wajah yang gelap. Kalau Neil Amstrong kan wajah yang ke depan. Tapi ini enggak dibangga-banggakan karena memang China saya kira punya strategi," kata Amien.
Ia mengklaim pemindahan Ibu Kota ini untuk mempercepat pengambilalihan kedaulatan oleh Republik Rakyat China. Sebab, di bawah kepemimpinan Xi Jinping, China dibandingkan dengan negara Barat.
"Xi Jinping ini lebih hebat dari Pak Mao Zedong. Xi mengatakan kalau negara-negara Barat bisa menduduki negara lain, negara-negara Barat dalam era kolonialisme bisa menjajah negara lain, mengapa kita tidak?" kata Amien.
Kemudian, ia juga menyebutkan adanya doktrin politik luar negeri China. Isu ini bisa membuat intervensi China ke otoritas pemerintahan negara tertentu.
"Jadi kalau ada apa-apa terjadi, sesuatu yang dianggap melanggar HAM misalnya, yang mengena kelompok etnis China ini apa itu di Kanada, Australia, Indonesia, Thailand, mereka wajib untuk mengintervensi," kata Amien.
Menurutnya, intervensi ini akan berbahaya dan menjadi masalah kedaulatan bila terjadi dari segi ekonomi. Apalagi kalau melihat utara Kalimantan Timur, maka akan sampai ke Laut China Selatan dan Laut China. "Mereka punya one belt one route, jalan sutra darat, jalan sutra laut," kata Amien.
Kemudian, ia mengingatkan pada April lalu, pemerintah Indonesia menjual proyek sekian puluh jalan infrastruktur yang diberikan ke China. China mengklaim bisa membangun PLTU, bandara udara, pelabuhan laut, dan segala macam yang sedang dijalankan Jokowi.
"Kalau mereka tetap akan mindah Ibu Kota padahal dipersembahkan untuk Beijing, ini pertanda memang wallahualam," kata Amien.