Andi Arief: Jangan-jangan Moeldoko Masih Merasa Panglima TNI
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Kondisi Papua disebut berangsur pulih pasca kerusuhan yang terjadi sejak 19 Agustus 2019. Masyarakat Bumi Cendrawasih sudah mulai menjalankan aktivitas normalnya.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Andi Arief menyarankan agar terkait polemik Papua ini hanya pejabat yang punya kewenangan untuk menyampaikan pernyataan resmi. Ia menyebut pejabat yang dimaksud seperti Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Tito Karnavian.
"Saran saya soal Papua ini hanya pejabat yang memiliki kewenangan langsung saja yang bicara, Menkopolhukam, Panglima TNI dan Kapolri," cuit Andi Arief dikutip dari Twitternya, @AndiArief_, Selasa, 3 September 2019.
Dia menyindir bila Kantor Staf Presiden yang saat ini dipimpin eks Panglima TNI Moeldoko tak punya kewenangan. Ia menyampaikan hal ini agar pernyataan resmi pemerintah soal Papua bisa satu suara.
"Kalau kantor staf Presiden itu kan gak punya kewenangan, meski mantan Panglima TNI. Jangan2 pak Moeldoko masih merasa Panglima TNI. Sering ngawur," tutur Andi.
Terkait Papua, Moeldoko memang beberapa kali menyampaikan pernyataan. Salah satunya dugaan keterlibatan Benny Wenda dalam kerusuhan di Papua. Pemerintah RI mencurigai dugaan keterlibatan yang notabene Benny merupakan tokoh perjuangan rakyat Papua yang berdomisili di Inggris.
Moeldoko juga sempat menyoroti media asing yang dinilai sembrono menulis soal polemik Papua. Kemudian, purnawirawan jenderal itu juga bicara kepada awak media terkait permintaan dukungan AS untuk menjaga kedaulatan Papua.