Jokowi Tak Senang Semua Partai Jadi Pendukung Pemerintah

Presiden Jokowi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo, menceritakan perbincangannya dengan Presiden Joko Widodo soal perlunya partai oposisi bergabung ke dalam pemerintahan. Ia mengklaim, Jokowi tak senang kalau semua parpol jadi pendukung pemerintah.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

"Saya sepakat ketika saya berdiskusi sama Pak Jokowi, beliau juga tidak begitu senang kalau semua parpol jadi pendukung pemerintah," kata Bamsoet dalam diskusi di kawasan Proklamasi, Jakarta, Kamis 22 Agustus 2019.

Menurutnya, jika semua parpol menjadi pendukung pemerintah, tidak akan menjadi contoh yang baik bagi demokrasi. Ia mengharapkan konfigurasi politik ke depan tak berbeda jauh dengan yang ada saat ini.

DPR Dorong Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

"Ada tiga sampai empat partai yang tetap jadi oposisi, tak masuk dalam pemerintahan dan melakukan pengawasan dengan kritik-kritik yang membangun," tutur Bamsoet.

Ia mengakui, saat ini memang konfigurasi parpol di parlemen tak banyak berubah. "Saya hanya khawatir nanti tidak ada oposisi, semuanya pro pemerintah," ujar Bamsoet.

Bawaslu RI Imbau Pengawasan Pilkada Harus Santun dan Riang Gembira

Sebelumnya, sejumlah partai seperti Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Demokrat mulai menjalin silaturahmi dengan PDIP pascapilpres. Ada sinyal-sinyal partai-partai tersebut berkoalisi dengan koalisi pemerintah.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024