Bantah Insiden di Surabaya, FPI: Fitnah Itu, Provokatornya Abu Janda

FPI di aksi solidaritas muslim Rohingya
Sumber :
  • Anadolu Ajansi/Agoes Rudianto

VIVA – Kericuhan di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, menjadi sorotan, karena dipicu atas laporan dugaan pembuangan bendera Merah Putih ke got.

Front Pembela Islam (FPI) ikut disebut, karena isu liarnya mendatangi asrama bersama ormas lain seperti Pemuda Pancasila (PP) dan berujung ricuh.

Juru Bicara FPI, Slamet Ma'arif merespons hal tersebut. Ia menegaskan, isu FPI ikut menggeruduk mahasiswa Papua di Surabaya adalah fitnah.

"Fitnah itu. Enggak benar," ujar Slamet kepada VIVAnews, Selasa malam, 20 Agustus 2019.

Dia menekankan, seharusnya dalam kasus ini, aparat bisa tegas terhadap pihak yang memunculkan hoax seperti aktivis media sosial Permadi Arya atau Abu Janda.

Sebelumnya, dalam cuitannya, Abu Janda menyinggung gara-gara FPI, kericuhan di asrama mahasiswa Papua terjadi. "Tangkap provokatornya, Abu Janda," ujar Slamet.

Sementara, Sekretaris Umum FPI, Munarman irit bicara terkait polemik ini. Namun, ia menekankan, fakta yang mesti diungkap ke publik bahwa bukan FPI yang menyatroni asrama mahasiswa Papua di Surabaya. "Fakta saja dikemukakan," ujarnya.

Sebelumnya, kericuhan di asrama Papua, Surabaya pada Jumat lalu, 16 Agustus 2019 berujung panjang. Sejumlah mahasiswa Papua diamankan aparat untuk mencegah bentrokan dengan ormas yang mendatangi asrama.

FPI Jakarta Resmi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Sandi Nugroho menegaskan, tak ada tindakan kekerasan yang dilakukan saat penangkapan mahasiswa Papua di asrama, Jalan Kalasan pada Jumat-Sabtu, 16-17 Agustus 2019.

Ketegangan terjadi, karena kedatangan massa dari beberapa elemen ormas ke asrama mahasiswa Papua. Mereka datang terpicu kabar adanya pembuangan bendera Merah Putih ke selokan di depan asrama.

Satgas Habema Yonif Para Raider 503 Kostrad Rangkul Anak-anak di Medan Operasi Nduga Papua

Dalam video yang beredar, ketegangan ini memanas, karena oknum ormas memprovokasi dengan teriakan yang kemudian direspons mahasiswa Papua.

Sehari sebelum ketegangan di Surabaya, mahasiswa Papua juga bentrok dengan warga Kota Malang. Rangkaian kericuhan di Malang dan Surabaya ini, disebut memicu kemarahan massa di Papua dan Papua Barat. Mereka tak terima perlakukan rasis dan penangkapan terhadap mahasiswa Papua.

Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024

Massa, terutama di Papua Barat, berlaku anarkis dengan merusak dan membakar sejumlah obyek vital, mulai bandara sampai kantor DPRD. Meski, saat ini kondisi terakhir dilaporkan perlahan sudah kondusif. (asp)

18 Pemain Papua Football Academy yang Terpilih ke Gothia Cup 2025

Ada Lionel Messi dan Tevez, 18 Pemain Papua Football Academy yang Terpilih ke Gothia Cup 2025

Rangkaian Meet The World with SKF Road to Gothia Cup 2025 sudah menyelesaikan fase seleksi pemain Papua Football Academy (PFA) yang digelar di Mimika Sport Complex, Mimik

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024