Ketua MPR: Pemilu 2019 Sisakan Masalah, Polarisasi Masyarakat
- DPR
VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR, Zulkifli Hasan memimpin peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 2019.
Dalam kesempatan ini, Zulkifli juga turut mengkritisi implementasi reformasi yang kerap tidak sesuai nilai-nilai konstitusi.
Menurut dia, keberhasilan reformasi konstitusi tidak menjamin apa yang dikehendaki konstitusi dapat terwujud.
"Pada tingkat implementasi masih ditemukan adanya kekurangan dan bahkan ketidaksesuaian yang apabila dikaji secara mendalam bertentangan dengan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam konstitusi," kata Zulkifli dalam pidatonya di Gedung Nusantara IV.
Zulkifli mencontohkan, soal Pemilihan Umum 2019, yang baru diselenggarakan. Meskipun dianggap sukses dan sesuai Undang Undang Dasar 1945, ia menilai, pemilu juga menyisakan masalah yang tak sesuai nilai kontitusi.
"Pemilu serentak 2019, masih menyisakan sejumlah masalah, salah satunya adalah polarisasi di dalam masyarakat yang sangat mengkhawatirkan, bahkan cenderung terjadi perpecahan," ujar dia.
"Banyaknya berita bohong, ujaran kebencian, saling hujat sesama anak bangsa, saling fitnah, persekusi di media sosial adalah contoh-contoh yang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam konstitusi," tambahnya.
Dia mengakui, UUD 45 memang memberikan kemerdekaan kepada setiap orang untuk menyampaikan pendapat, yang merupakan bagian dari hak asasi manusia. Namun, di UUD juga mengatur bahwa setiap orang wajib tunduk pada pembatasan.
"Pembatasan ini dimaksudkan semata-mata untuk menjamin pengakuan, serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis," kata Zulkifli. (asp)