Demokrat Menunggu Kerja Sama dengan Pemerintah bila Diajak

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan keterangan pers
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan, partainya akan bersedia bekerja sama dengan pemerintah bila memang diizinkan untuk bergabung. Khususnya untuk menjalankan program-program milik Demokrat.

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

"Ya kalau diajak (mau bekerja sama), dan kalau kita cocok ya kan dan kalau kita memiliki unsur persamaan dengan koalisi," kata Syarief saat dihubungi, Selasa 13 Agustus 2019.

Ia mengaku, hingga kini Partai Demokrat memang belum berkomunikasi secara formal khususnya dengan PDI Perjuangan. Tapi komunikasi dan lobi informal terus dilakukan.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Ya kita tidak bicara soal ada peluang atau tidak ada peluang. Kita harus melihat masalah chemistry atau persamaan, kalau itu dapat dibangun berarti dua-duanya kita cocok," kata Syarief.

Ia mengklaim respons PDIP terhadap komunikasi Partai Demokrat secara informal sangat positif. Sebab, dalam membangun bangsa memang harus disepakati bersama.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Kami kan punya konsep, apa yang sempat disampaikan oleh mas AHY, siapa pun pemimpin bangsa Indonesia. Sebelum pilpres selesai, Partai Demokrat menawarkan konsep-konsep bagaimana membangun lima tahun ke depan, dan diharapkan kedua capres bisa menjalankan itu," ujar Syarief.

Ia menyadari, yang bisa menjalankan program hanya eksekutif. Sementara itu, Demokrat hanya bisa menjalankan sisi legislatif.

"Di sisi eksekutif, Demokrat tidak memiliki otoritas menjalankan itu, paling Demokrat hanya memfasilitasi, mendengar kemudian mengusulkan pada pemerintah," kata Syarief.

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024