Elite PBB Ramai-ramai Temui Jokowi, Yusril Klaim Tidak Bicara Kabinet

Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra usai pertemuan dengan Jokowi di Istana
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA – Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2019. Kehadiran Yusril ditemani 45 kader pengurus PBB dari pusat sampai daerah.

Mahasiswa Minta Pemerintah Tindak Oknum Tak Netral di Pilkada Sesuai Putusan MK

Yusril mengatakan, kedatangannya ke Istana sebagai silaturahim partai pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Dia mengatakan, Jokowi juga sempat menyampaikan terimakasih ke dirinya dan PBB karena sudah banyak membantu memenangi Pilpres 2019. Salah satunya posisi Yusril sebagai Ketua tim hukum Jokowi-Ma'ruf Amin dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Roy Marten dan Amstrong Sembiring Sepakat untuk Perjuangkan Hal Ini

"Beliau sangat berterima kasih, khususnya dalam masalah penanganan hukum. Beliau 3 bulan terakhir diserahkan kepada Pak Yusril untuk bagaimana menyelesaikan, kalau ada gugatan, perlawanan ke MK. Jadi, saya agak kurang beban pikiran, kata belia," ujar Yusril, usai pertemuan.

Meski Jokowi saat ini mencari format kabinet, Yusril mengaku tak membicarakan soal kabinet. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi selaku kepala negara.

Kutuk Aksi Carok di Madura, Ulama Bangkalan Desak Proses Hukum segera Dilakukan

Namun, Yusril menegaskan PBB siap membantu pemerintah.

"PBB tentu akan membantu beliau, menyukseskan tugas-tugas beliau sebagai presiden periode 2019-2024. Dan, Insya Allah kita membantu beliau dengan sepenuh hati," katanya.

Terkait nama-nama yang disodorkan ke Jokowi, Yusril mengaku pihaknya tak memberikan satu namapun. Menurutnya tidak tepat jika pihaknya menyodorkan nama untuk dipilih masuk ke dalam jajaran kabinet mendatang.

PBB, kata dia, bersifat pasif alias menunggu saja. Jika memang dibutuhkan, menurutnya banyak kader PBB yang kompeten.

"Kita tahu di PBB ini ada banyak tokoh-tokoh yang sangat pantas untuk masuk pemerintahan, untuk kabinet maupun jabatan-jabatan yang lain. Jadi tidak spesifik, kami serahkan kepada bapak Presiden," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya