Belva Stafsus Milenial Mundur, Polemik soal Ruangguru Masih Bergulir

Belva Devara
Sumber :
  • Instagram/ @belva devara

VIVA – Staf Khusus (Stafsus) milenial Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara telah mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya. CEO Ruangguru itu memutuskan mundur karena ingin menghindari polemik antara jabatannya sebagai staf khusus Presiden dan perusahaannya sebagai mitra program kartu prakerja.

Xaviera, Shakira, dan Maxwell CoC Berjuang di Revival Round, Akankah Mereka Comeback?

Anggota komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay menghargai keputusan mundurnya Belva, sebab permohonan pengunduran diri itu adalah hak Belva. Presiden juga telah memberikan persetujuan atas permohonan mundur tersebut.

Saleh menilai pengunduran diri itu belum tentu serta merta akan menghilangkan polemik dan perdebatan di publik. Sebab, polemik itu sendiri muncul sebagai respons terhadap pemilihan Ruangguru yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana kartu prakerja. 

3 Orang Berhasil Jadi Top Skor

"Sebetulnya semua biasa saja. Ini dianggap luar biasa karena Adamas BD adalah CEO Ruangguru. Orang menganggap itu tidak pantas. Ada kesan bahwa penunjukan itu tidak objektif. Dan menurut saya kesan itu wajar. Sebab pada saat proses penunjukan, Adamas masih berstatus aktif sebagai Staf Khusus Presiden," kata Saleh pada Rabu 22 April 2020.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan ini juga menilai, yang menjadi masalah adalah Ruangguru yang sudah ditunjuk sebagai mitra kartu prakerja. Sehingga muncul anggapan bahwa Belva mundur namun dirinya tetap mengambil keuntungan triliunan rupiah karena memanfaatkan jabatan sebelumnya.

Siswa SMA Asal Bangkalan Berhasil Temukan Bug Keamanan di Aplikasi Digital

"Ada teman yang bilang, sayang sekali dia mundur. Katanya, kalaupun mundur tetap saja polemiknya tidak selesai. Bahkan, orang akan mengatakan bahwa dia hanya mundur beberapa langkah untuk maju triliunan langkah." ujarnya.

Menurut Saleh, lebih baik Belva menjelaskan kepada publik mengenai penunjukan Ruangguru sebagai mitra kartu pra kerja. Oleh karena itu sejak awal, itulah yang disoroti masyarakat.

"Bukankah sebaiknya tidak mundur? Sejak awal, orang kan tidak mempersoalkan soal posisinya sebagai staf khusus. Yang dipersoalkan adalah soal proses penunjukan lembaganya sebagai mitra kartu prakerja. Kalau itu masalahnya, bukankah sebaiknya prosesnya yang dijelaskan secara terbuka. Dengan begitu, semua orang menilai bahwa itu wajar. Karenanya, tidak perlu dipersoalkan," kata Saleh.

Politikus PAN ini mengatakan jika Belva mundur bisa semakin menguatkan dugaan masyarakat bahwa ada yang tidak beres dalam penunjukan Ruangguru.

"Kalau mundur seperti ini bisa jadi orang malah menyangka bahwa ada sesuatu yang tidak wajar. Bahkan ketidakwajaran itu ditunjukkan oleh sikap Adamas sendiri. Buktinya tidak wajar, dia mengundurkan diri. Kalau semua sesuai aturan, kan tidak perlu mengundurkan diri," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya