Masinton Sesalkan Stafsus Milenial Presiden Malah Aji Mumpung

Masinton Pasaribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Politikus dan Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu ikut mengkritik tindakan yang dilakukan oleh Staf Khusus (Stafsus) Presiden Andi Taufan Garuda Putra yang mengirimi surat ke kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Menurut dia, harusnya para stafsus milenial itu menjadi agen perubahan untuk bangsa dan negara. Bukan malah aji mumpung, yakni memanfaatkan jabatan untuk menyejahterakan perusahaan pribadi.

"Pemuda yang menjadi #stafsus harusnya bertugas menjadi agen perubahan, bukan agen perusahaan," kata Masinton lewat Twitter yang dikutip pada Kamis, 16 April 2020.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Sempat beredar surat perihal kerja sama sebagai Relawan Desa Lawan COVID-19 yang dikeluarkan oleh Staf Khusus Presiden Andi Taufan. Surat itu ditujukan kepada camat di seluruh wilayah Indonesia, bernomor: 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tertanggal 1 April 2020.

Dalam surat itu tertera bahwa program Relawan Desa Lawan COVID-19 inisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang menunjuk PT Amartha Mikro Fintek milik Andi Taufan. Amartha diminta berpartisipasi dalam menjalankan program tersebut di area Jawa, Sulawesi dan Sumatera.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Cuitan Masinton pun menuai respon. Sebab, sebagaimana diketahui bahwa PDI Perjuangan merupakan partai koalisi Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk lima tahun ke depan periode 2019-2024.

"Asyik, Masinton ingat perjuangan waktu reformasi Thumbs up. Tolong ingatkan juga kawan-kawan 98 yang sudah pada lupa diri," kata mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli lewat Twitter.

Sementara mantan Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif menilai Andi Taufan sebagai Staf Khusus Presiden ini masih muda tapi sudah belajar memanfaatkan kesempitan untuk keuntungan pribadi melalui perusahaannya Amartha.

"Ini contoh CONFLICT OF INTEREST akut. Dia tidak layak, menjadi Staf Khusus Presiden @jokowi. HARUS MUNDUR KALAU PUNYA MALU @KPK_RI," ujarnya lewat Twitter.

Sebelumnya, Andi Taufan sudah meminta maaf dan telah mencabut surat terkait kerja sama sebagai Relawan Desa Lawan COVID-19. "Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," kata Andi Taufan saat dikonfirmasi VIVA.

Namun, Andi Taufan perlu menyampaikan bahwa surat tersebut bersifat pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Corona COVID-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

"Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi COVID-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya