Anies Baswedan 16 Bulan Tak Punya Wagub, Inikah Penyebabnya?
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah 16 bulan tak memiliki wakil gubernur (wagub). Posisi wagub DKI kosong sejak ditinggal Sandiaga Uno, yang memilih maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Agustus 2018. Sandiaga mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menilai bahwa tarik ulur kepentingan antara dua partai politik (parpol) pengusung Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017, yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi penyebab mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu tidak memiliki wagub hingga saat ini. Menurut dia, hal tersebut karena kedua parpol sama-sama ingin punya representasi politik mereka di DKI.
"Ini sudah masuk ranah politik, yaitu mengapa ada permasalahan penting, pemilihan calon wakil gubernur DKI tidak kunjung tuntas dibahas di DPRD DKI," ujar Siti dalam diskusi di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2019.
Dia menuturkan, mengacu kepada kesepakatan koalisi Gerindra-PKS, jatah wagub DKI ada di PKS. Namun Gerindra juga khawatir tidak punya representasi mereka di DKI karena Anies bukan kader dari Gerindra.
"Pertanyaan selanjutnya tentang sebab dari alotnya pembahasan itu. Jangan-jangan fungsi representasi tadi itu yang dipertanyakan, 'Siapa yang mewakili kami (Gerindra) di DKI?'," tuturnya.
Representasi di DKI, menurut dia, penting untuk target politik jangka panjang kedua parpol. Akibat hal itu, menyebabkan kesepakatan antara Gerindra-PKS menjadi sangat alot, sehingga wagub definitif tidak juga ditetapkan setelah Sandi mundur.
"Jadi menurut saya mungkin macetnya di situ. Deadlock-nya di situ. Tidak ada bridging sama sekali antara kedua parpol," ujar Siti.
Sekadar informasi, Sandi hanya 10 bulan mendampingi Anies memimpin DKI Jakarta. Kemudian pada Kamis malam, 9 Agustus 2018, dia mendaklarasikan diri sebagai cawapres Prabowo dan diusung tiga partai, yakni Gerindra, PKS, dan PAN.
Sementara setelah ditinggalkan Sandi, PKS telah mengusulkan dua nama untuk menggantikannya, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Sedangkan Gerindra mengusulkan hingga empat nama, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Arnes Lukman, Ferry Juliantono, dan Riza Patria.