Mantan Staf Khusus Jokowi Usul KPK Awasi Pilkada Depok, Kenapa?

Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Komunikasi, Johan Budi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA – Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi mengusulkan KPUD dan Bawaslu untuk bekerja sama dengan KPK dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Bawaslu Petakan TPS Rawan di Depok, Ini Titiknya

Usulan itu menurut Johan Budi sangat penting, sebab di beberapa wilayah, sejumlah calon kandidat kepala daerah diisi oleh petahana. Salah satu daerah yang sempat disinggung Johan adalah Kota Depok.

Mantan juru bicara KPK ini pun telah mendengar di Depok, wali kota dan wakil wali kota akan bertarung pada Pilkada 2020.  

Kampanye Akbar Imam-Ririn Usung Konseo Bangun Kota Depok dengan Cinta

“Ini yang mau maju ini kan katanya ada wali kota, wakil wali kota. Tentu ini kami sampaikan KPU harus menjaga integritas, netralitas termasuk Bawaslu,” katanya saat ditemui di Balai Kota Depok pada Kamis 12 Desember 2019.?

Johan mengusulkan agar KPU dan Bawaslu melibatkan KPK untuk terlibat aktif mengawasi penggunaan anggaran yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Duet Imam–Ririn Punya Kans Besar Menang dan Berpotensi Pertahankan Dominasi PKS di Depok

“Memang domain Pemilu ada di penyelenggara pemilu (KPU-Bawaslu). Tapi dalam konteks money politic bisa bekerja sama dengan KPK untuk mengawasi penggunaan anggaran daerah, karena kan wali kota dan wakil wali kota katanya maju," ujarnya.

Baca Juga: Sah! Cut Tari Istri Richard Kevin 

Johan menegaskan, kerja sama tersebut juga bisa dilakukan di seluruh daerah, tidak hanya Depok.

“Di daerah lain juga bisa melakukan kerja sama dengan KPK untuk menghasilkan kepala daerah yang berintegritas, bermartabat, jujur dan seterusnya,” ujarnya.

Kota Depok akan melaksanakan Pilwakot pada 2020. Sejumlah nama yang belakangan santer terdengar bakal maju di antaranya adalah dua petahana yang saat ini masih menjabat.

Mereka adalah Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna dan satu nama yang belakangan muncul yakni Sekda Kota Depok, Hardiono. Namun hingga berita ini diturunkan, ketiga nama tersebut belum secara resmi mendeklarasikan diri sebagai calon kandidat.  

Ilustrasi/Penolakan praktik politik uang atau money politic.

Marak Money Politics, Warga Depok Lapor ke Bawaslu

Money politics itu dilaporkan terjadi di kawasan Cimpaeun, Tapos dan Krukut. Warga pun melapor temuan tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024