Syarat Dirut Garuda Pengganti Ari Askhara, DPR: Berintegritas Tinggi
- ANTARA Foto/Muhammad Iqbal
VIVA – Langkah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan aksi bersih-bersih di jajaran PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memperoleh dukungan publik.
Skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda mahal Brompton asal Inggris beberapa waktu lalu berujung pada pemecatan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Garuda.
Selain itu, penyelundupan ini merugikan negara sedikitnya Rp1,5 miliar. Skandal ini terbongkar berkat pemeriksaan Tim Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan atas pesawat baru Garuda, yaitu GA-9721 tipe Airbus A330-900 pada Minggu, 17 November 2019.
Pesawat pesanan Garuda tersebut diterbangkan dari Prancis dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza mengingatkan supaya Erick Thohir untuk segera mencari pengganti Ari Askhara.
Dengan begitu tak lagi terulang kasus memalukan seperti yang sedang dipergunjingkan publik.
"Kasus Garuda Indonesia harus segera diatasi dengan menunjuk orang baru yang lebih tepat, memiliki integritas tinggi, lebih kuat dan lebih cepat," ujarnya di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.
Soal sosok pengganti Ari Askhara, Faisol menyebut Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo.
Menurutnya, hal ini tidak menutup kemungkinan, karena semua yang berpotensi pasti akan dibidik Menteri BUMN Erick Thohir dalam rangka memperbaiki dosa-dosa yang ada di BUMN maskapai penerbangan nasional itu.
"Yang bagus-bagus pasti dilirik Pak Erick. Termasuk beredarnya nama Pak Juliandra Nurtjahjo.
Tentunya akan dipelajari oleh Pak Menteri BUMN," jelas Faisol. Di bawah kepemimpinan Juliandra, maskapai berbiaya hemat Citilink pernah mendapatkan dua penghargaan dalam ajang Anugerah BUMN 2018.
Lalu, Juliandra secara pribadi telah meraih The Best CEO BUMN, Anak Perusahaan BUMN dalam Kategori Driving Excecution.
Selain Juliandra, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan masuk daftar calon orang nomor satu di Garuda Indonesia.
Khusus Faik, dirinya pernah bekerja di Garuda Indonesia sebagai Direktur Servis (Direktur Pelayanan), sebelum merapat ke Angkasa Pura I.
Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan, nama pengganti Ari Askhara akan diputuskan pada rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada Januari 2020.
"Keputusan permanen diambil pada saat RUPSLB yang akan dilaksanakan 45 hari sejak kami menyampaikan surat permintaan ke OJK," ungkapnya.