Ada Jenderal Jebolan Pasukan Siluman di Tubuh Golkar
- VIVA/Edwin Firdaus
VIVA – Lodewijk Freidrich Paulus resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Periode 2019-2024. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Airlangga Hartarto. Seperti diketahui, Lodewijk adalah jebolan pasukan siluman, yakni Satuan-81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor) Kopassus TNI AD.
"Saya akan dibantu oleh seorang kader Partai Golkar yang tidak pernah meminta apa-apa. Beliau adalah Sekjen (Sekretaris Jenderal) Bapak Lodewijk Freidrich Paulus. Dengan demikian, maka organisasi bisa langsung bekerja selepas Munas," kata Airlangga di Hotel Ritz Calton Jakarta, Kamis malam, 5 Desember 2019.
Sebagai informasi, sebelum memasuki dunia politik, Lodewijk merupakan perwira TNI lulusan Akademi Militer pada 1981. Ia banyak mengisi posisi penting di Korps Baret Merah, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Di sana, ia sempat menjadi komandan Sat-81 Gultor. Puncaknya, Lodewijk menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus untuk periode 2009 hingga 2011. Kemudian, dirinya menjabat Pangdam I/Bukit Barusan dari September 2011 hingga Juni 2013.
Jabatan terakhir Lodewijk sebelum pensiun adalah Dankodiklat TNI AD, di mana ia menjabat dari Juni 2013 hingga Juli 2015, dengan pangkat terakhir bintang tiga atau letnan jenderal.
Pada 2015, ketika sudah pensiun dari dunia kemiliteran, ia terdaftar sebagai kader Partai Golkar. Satu tahun kemudian, Lodewijk tercatat sebagai Koordinator Bidang Kajian Strategis dan Sumber Daya Manusia DPP Partai Golkar.
Posisi Sekretaris Jenderal diraih jebolan pasukan siluman ini saat Idrus Marham menjabat Menteri Sosial. Dalam kesempatan sama, Airlangga juga menyebutkan empat nama Dewan Golkar periode 2019-2024. Aburizal Bakrie (ARB) kembali didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.
Selain ARB, Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Kehormatan dan Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Golkar. Airlangga Hartarto juga mengumumkan nama Mohammad Hatta sebagai Ketua Dewan Etik. Nama ini diubah dari sebelumnya yakni Majelis Etik Partai Golkar.