Ditanya soal Penangkapan Ananda Badudu-Dandhy Laksono, Jokowi Melipir
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Sepanjang Jumat, 27 September 2019, perhatian publik tertuju pada dua aktivis muda, Ananda Badudu dan Dandhy Laksono. Keduanya 'dijemput' polisi di kediamannya masing-masing.
Dandhy Laksono yang juga seorang jurnalis senior dan pembuat film dokumenter pentolan Watchdoc ditangkap pada Kamis 26 September 2019, sekitar pukul 23.00 WIB. Ia ditangkap atas dugaan ujaran kebencian soal Papua dalam akunnya di Twitter. Setelah diperiksa selama lima jam oleh penyidik Polda Metro Jaya. Dandhy diperbolehkan pulang. Tapi meski dibebaskan, ia menyandang status tersangka.
Lain cerita dengan Ananda Badudu. Musisi dan mantan wartawan yang aktif mendukung aksi unjuk rasa mahasiswa pada 23-24 September 2019 itu 'dijemput' polisi pada Jumat, 27 September 2019. Ananda diperiksa terkait dugaan mentransfer dana Rp10 juta ke mahasiswa. "Sementara iya (diperiksa sebagai saksi). Untuk klarifikasi saja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Jumat, 27 September 2019, seperti dikutip dari VIVAnews. Setelah menjalani pemeriksaan, Ananda akhirnya diizinkan pulang. Berbeda dengan Dandhy, Ananda bebas dan tidak dinyatakan sebagai tersangka.
Reaksi Jokowi
Hari ini, Presiden Joko Widodo melangsungkan sesi wawancara bersama awak media di pelataran Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan. Jokowi menanggapi wafatnya dua mahasiswa di Kendari serta seputar gempa di Ambon.
Setelah itu, wartawan memberondongnya dengan pertanyaan seputar penangkapan kedua aktivis tersebut. Tapi Jokowi enggan menanggapi penangkapan Dandhy Dwi Laksono dan Ananda Badudu oleh Polda Metro Jaya. Jokowi langsung mengakhiri sesi wawancara kemudian balik badan.
Jokowi meminta Menteri Sekretaris Negara, Pratikno untuk melanjutkan sesi wawancara. Awak media menanyakan komitmen Jokowi terhadap demokrasi namun malah menangkap kedua aktivis tersebut. Pratikno pun hanya menjawab singkat perihal penangkapan itu. "Saya akan komunikasikan dengan Kapolri ya, makasih," ujar Pratikno singkat, dikutip dari VIVAnews.
Dukungan warganet
Kabar penangkapan kedua aktivis tersebut memancing kemarahan warganet. Gelombang protes dari berbagai kalangan pun bermunculan. Media sosial Twitter dipenuhi cuitan berkaitan dengan Dandhy dan Ananda. tagar #BebaskanAnandaBadudu dan #BebaskanDandhyLaksono menjadi trending topic.
Sejumlah rekan musisi Ananda pun turun tangan memberikan dukungan. Salah satunya dari sahabat sekaligus rekan Ananda, di Banda Neira, Rara Sekar. Bersama Endah N Rhesa, mereka menyuarakan pembebasan Ananda lewat petisi 'Bebaskan Ananda Badudu! #KitaBersamaAnandaBadudu' di change.org.