Adian: Tunjukkan Konglomerasi China yang Dibangun Era Jokowi
- VIVA.co.id/Eduward Ambarita
VIVA – Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, heran terhadap label yang disematkan kepada pemerintahan Jokowi. Keheranan Adian karena muncul label 'pro aseng' seolah pemerintahaan saat ini menguntungkan bagi konglomerat etnis China.
Menurut dia, banyak konglemarasi China itu justru dibangun di era rezim Orde Baru saat Soeharto berkuasa.
"Pertanyaan saya hanya satu. Tunjukkan satu nama saja konglomerasi China yang dibangun era Jokowi, tidak ada. Semua dibangun era Soeharto," kata Adian di sela-sela kegiatan Kongres V PDI Perjuangan, Sanur, Bali, Jumat 9 Agustus 2019.
Adian menjelaskan, opini itu dibangun sengaja untuk memancing emosi publik. Faktanya, kata dia, kerajaan bisnis oleh etnis tertentu dibangun dan dikelola pada masa lalu.
Dia menyebut saat itu pebisnis dikendalikan pemerintah sehingga tak heran rentan terhadap guncangan ekonomi. Ia menuturkan seperti impor gandum yang sekaligus ditunjuk langsung terhadap salah satu pengusaha tertentu. Cara ini merupakan salah satu cara memperkaya segelintir orang saja.
"Siapapun bisa jadi konglomerat dengan cara seperti itu, tidak butuh pendidikan. Sekarang seluruh konglomerat yang dibangun Orba adalah bukan enterpreneur yang lahir atas persaingan, tapi lahir dari proteksi," kata dia.
Lalu, ia menuturkan saat ini daya saing dengan asing lemah karena tak punya kekuatan.
"Makanya sekarang ketika bersaing dengan produk asing rontok, tidak punya antibodi pada dirinya karena dibangun dengan cara yang salah," tutur mantan aktivis 1998 itu. (dau)