Logo BBC

Kongres PDIP: Sampai Kapan Mega Memimpin Partai Banteng?

Hingga kini belum ada orang yang dianggap mampu menyamai kharisma Mega, yang menjabat orang nomor satu PDIP sejak 1999.-Ulet Ifansasti/Getty
Hingga kini belum ada orang yang dianggap mampu menyamai kharisma Mega, yang menjabat orang nomor satu PDIP sejak 1999.-Ulet Ifansasti/Getty
Sumber :
  • bbc

Penilaian Eros ditampik Andreas Hugo Pereira, Ketua DPP PDIP. Ia berkata, regenerasi di internal partainya berjalan mulus. Kader PDIP yang kini memegang jabatan publik, dari bupati bahkan presiden disebutnya sebagai bukti.

"Sekarang muncul generasi muda yang menjadi pemimpin di pusat dan daerah, seperti Puan, Ganjar, termasuk Jokowi pun bagian dari regenarasi itu," ujarnya.

Walau begitu, Andreas menyebut peran Mega belum dapat dialihkan kepada kader lain. Menurutnya, pengalaman Mega menahkodai PDIP melewati rezim Orde Baru dan memenangkan partai banteng dua pemilu terakhir sulit dibantah.

Atas dasar itu pula, kata Andreas, 514 kepengurusan PDIP dari tingkat paling rendah hingga provinsi kembali mendukung Mega pada kongres tahun 2019.

"Tidak ada ketua partai yang dapat menandinginya: dua kali menang pilpres dan pileg. Partai lain masih sibuk soal siapa ketua umum, tapi capaian suara kurang. PDIP tidak ada persoalan sama sekali."

"Dilihat dari banyak aspek, Mega masih sangat layak. Kader partai meminta Mega dikukuhkan lagi secara aklamasi. Suaranya bulat," tutur Andreas.

Beberapa partai politik lain menggelar pemilihan ketua umum lewat mekanisme terbuka. Golkar menyelenggarakan konvensi sejak 2004. Demokrat sempat menggelar pemilihan ketua umum terbuka tahun 2014, tapi batal menetapkan kemenangan Dahlan Iskan.