Kata Amien Rais, PAN Sangat Hina Jika Dukung Jokowi
- Reza Fajri
VIVA – Tokoh senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menyampaikan sikap partainya ke depan melalui surat tertulis. Surat itu dibacakan oleh Instruktur Perkaderan Senior PAN, Icu Zukafril, di kawasan TMII, Jakarta Timur, Jumat, 2 Agustus 2019.
"Sikap oposisi lebih bermartabat, terhormat, dan sesuai aspirasi mayoritas anggota dan para pemilih PAN," kata Amien dalam surat tersebut.
Amien juga mewanti-wanti konsekuensi jika PAN mendukung presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurutnya, PAN bisa tidak lolos dalam pemilihan legislatif selanjutnya.
"Kalau PAN mendukung tanpa syarat pemerintahan Jokowi, masyarakat luas sangat sinis, dan jangan harap PAN bisa lolos threshold pileg yang akan datang," ujar Amien.
Dia juga menilai kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf berpotensi merusak bangsa. Karena itu menurut dia akan memalukan jika PAN nanti malah mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Hampir pasti, pemerintahan Jokowi akan melanjutkan kebijakannya yang jelas menghancurkan masa depan bangsa dan negara," kata Amien.
Berikut isi lengkap surat yang ditulis oleh Amien Rais:
Untuk: Mas Icuk dan Para Kader PAN
SIKAP PAN KE DEPAN
1. Sikap oposisi lebih bermartabat, terhormat, dan sesuai aspirasi mayoritas anggota dan para pemilih PAN.
2. Kalau PAN mendukung tanpa syarat pemerintahan Jokowi, masyarakat luas sangat sinis, dan jangan harap PAN bisa lolos threshold pileg yang akan datang.
3. Hampir pasti, pemerintahan Jokowi akan melanjutkan kebijakannya yang jelas menghancurkan masa depan bangsa dan negara. Semua politik ekonomi Indinesua akan disubordinasikan di bawah kepentingan Cina. Sementara kepentingan rakyat sendiri hanya dipidatokan untuk lip service dan peninabobok masyarakat luas.
4. Alangkah aib dan malu, serta hina dina PAN dihadapan Allah YME. Kita gadaikan aqidah dan pokutuk kita untuk kepentingan sesaat, sedangkan masa depan PAN sungguh travis dan tidak ada lagi jalan kembali.
5. Jangan sampai tangan kita ikut kotor berlumuran dosa sejarah, karena ekonomi pemerintahan Jokowi sangat jauh dari Pasal 33 UUD 1945 dari prinsip adil dan keadilan sebagaimana tertera dalam Pancasila.
6. Hidup cuma sekali. Hidup bagaikan sandiwara singkat, cuma puluhan tahun saja. Mari kita ambil peran dan posisi yang diridhoinya. Jangan sebaliknya.
(ase)