Pertemuan Megawati dan Prabowo Disebut Tak Harus Bahas Ajakan Koalisi
- ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
VIVA – Pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang digelar Rabu besok, 24 Juli 2019 dinilai akan melanjutkan tradisi silaturahim. Usai Pilpres 2019, hubungan tiga tokoh itu jangan sampai ada jarak.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan pertemuan tiga tokoh tersebut penting untuk mempersatukan pasca-perhelatan pilpres.
"Ibu Mega percaya pada kenegarawanan Pak Prabowo dan sama halnya dengan Pak Jokowi, kepemimpinan yang memersatukan dan diwarnai dengan dialog antar pemimpin," kata Hasto saat dikonfirmasi, Selasa 23 Agustus 2019.
Hasto menuturkan, rencana pertemuan tak melulu membahas arah koalisi ke depan. Memperkuat tali persahabatan meski beda pilihan politik, disebut agenda utama dalam pertemuan nanti.
"Memiliki komitmen untuk berdialog dan meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Apapun rekonsiliasi pasca pemilu penting untuk dilakukan," ujarnya.
Dia pun mengingat, 18 tahun lalu pada hari ini Megawati dilantik menjadi presiden RI ke-5. Dilantik sebagai presiden mandataris MPR untuk terakhir kalinya, Mega juga membentuk jajaran menteri yang dinamakan Kabinet Gotong Royong.
Oleh karena itu, semangat gotong royong, akan terus dijaga hingga hari ini. Namun, mengenai arah koalisi dan makna pertemuan nanti, kata Hasto, partai berlogo Banteng itu minta semua pihak tak terburu-buru menafsirkan terlalu jauh.
"Sebab terkait koalisi pasca pilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh Ketum koalisi," ujarnya.
Redam Polarisasi
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade mengaku belum mendapatkan informasi soal rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Ia berharap dengan pertemuan ini, polarisasi masyarakat semakin menurun.
"Harapannya pertemuan ini berjalan, tentu harapan kita Indonesia semakin guyub, polarisasi semakin menurun dan juga kebersamaan kita sebagai anak bangsa dan tokoh dan NKRI semakin kuat," kata Andre di komplek parlemen, Jakarta, Selasa 23 Juli 2019.
Ia juga mengapresiasi pertemuan tersebut yang dianggap akan baik bagi bangsa dan negara. Hal ini juga dinilai akan menambahkan kesejukan dan menjadikan Indonesia semakin guyub. Saat ditanya soal arah politik Gerindra ke depan, ia menyerahkan pada Prabowo.
"Rapat dewan Pembina Jumat minggu lalu memperkuat dan memberikan kewenangan seluas-luasnya kepada Pak Prabowo untuk memutuskan sikap partai Gerindra sesuai dengan AD/ART, keputusan ada di dewan pembina," jelas Andre.
Kini menurutnya, Prabowo tinggal mengumumkan keputusan arah politik partai Gerindra. Ia pastikan seluruh kader Gerindra tegak lurus dengan Prabowo. "Kami akan bersama beliau dan mendukung keputusan beliau," kata Andre.
  Â