Prabowo Tak Hadiri Acara Pidato Jokowi, Gerindra: Tidak Diundang

Pertemuan Jokowi-Prabowo usai Pilpres 2019.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Wahyu Putro

VIVA – Presiden terpilih, Joko Widodo, menyampaikan pidato di acara “Visi Indonesia”, Minggu malam, 14 Juli 2019. Bersama Ma'ruf Amin, Jokowi menyatakan akan terus melanjutkan program pamungkasnya di bidang infrastruktur.

Isi Pidato Lengkap Jokowi Tentang RAPBN 2025 dan Nota Keuangannya 

Dalam kegiatan ini, tidak terlihat sosok Ketua Umum Partai Gerindra yang juga kompetitornya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan Prabowo ada acara keluarga. Lagi pula, kata Andre, tidak ada undangan yang buat Prabowo untuk menghadiri acara itu.

Isi Pidato Kenegaraan Lengkap Jokowi Terakhir Jabat Presiden di Sidang Tahunan MPR

"Pak Prabowo ada acara keluarga yang sudah lama diagendakan. Juga tidak ada undangan," kata Andre Rosiade kepada VIVA, Minggu malam.

Sementara itu, dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan ke depan pembangunan yang masif juga harus dibarengi inovasi.

Jokowi ke Prabowo: Tahun Depan Insya Allah Bapak yang Sampaikan Pidato Kenegaraan

"Kita harus meninggalkan cara-cara lama," kata Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Inovasi, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, adalah sebuah keharusan. Inovasi setidaknya menghilangkan budaya lama yang tidak efisien dan menghambat laju investasi.

"Manajemen seperti itu yang kita perlukan hari ini. Kita harus menjadi negara yang lebih produktif, tingkatkan daya saing, fleksibel," kata Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan, dalam alam demokrasi memilih sebagai oposisi adalah hal yang mulia. Namun ia menekankan, posisi partai politik yang memilih menjadi oposisi juga harus disertai kritik-kritik konstruktif.

"Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan," kata Jokowi.

"Asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, asal jangan oposisi yang menimbulkan kebencian. Apalagi disertai dengan hinaan, cacian, makian-makian. Kita ini memiliki norma-norma agama, memiliki etika dan tata krama ketimuran, budaya yang luhur," kata dia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya