Sindir Bamsoet, Golkar DKI: Dia Bisa Kena Batunya Sendiri

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Sumber :

VIVA – Menjelang perhelatan Musyawarah Nasional (Munas), internal Golkar memanas. Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Rizal Mallarangeng heran dengan sikap koleganya yang juga Ketua DPR, Bambang Soesatyo atau Bamsoet.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

Dia menyindir rencana Bamsoet yang mau melaporkan kader Golkar, Agus Harta soal polemik gelar S-2 mantan Bendahara Umum Golkar tersebut.

"Makanya dia harus ekstra arif dan sedikit menahan diri. Kalau sedikit-sedikit lapor polisi, dia bisa kena batunya sendiri,” kata Rizal dalam pesan tertulis, Jumat 5 Juli 2019.

Polri Diminta Jerat Bandar Clandestine Laboratorium Narkoba di Bali dengan Pasal TPPU

Rizal menyinggung jabatan Ketua DPR yang masih diemban Bamsoet. Menurut dia, situasi politik di internal partainya masih dinamis hingga Munas yang diproyeksikan dihelat Desember 2019 mendatang.

"Saya kira sejauh ini mungkin belum perlu (dievaluasi). Tapi, politik kan cair dan berkembang cepat. Apalagi Munas Golkar akan diadakan pada Desember nanti. Jadi, berbagai gerakan bisa saja tak terduga dan langsung menohok Bamsoet," tambahnya.

Golkar Pastikan Kepengurusan Dibawah Ketum Bahlil Lahadalia Sudah Sesuai AD/ART Partai

Bamsoet diketahui merupakan salah satu kader yang digadang-gadang akan maju bersaing memperebutkan posisi Ketum Golkar pada munas nanti.

Polemik makin memanas karena kader Golkar DKI, Agus Harta mempersoalkan gelar S-2 Bamsoet. Persoalan ini berbuntut panjang karena Bamsoet mengancam akan melaporkan Agus ke polisi.

Sebagai Plt Ketua Golkar DKI, Rizal pun ikut merespons. Ia membela Agus dan menantang Bamsoet untuk membuktikan gelar Master of Business Administration (MBA) yang diperoleh dari Institut Manajemen Newport Indonesia (IMNI). [mus]

(FOTO Ilustrasi) Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat konferensi pers usai KPK resmi menahan tersangka baru korupsi di Sidoarjo, Jawa Timur

Calon Dewas KPK Heru Kreshna Tak Setuju Tersangka Korupsi Dipajang ke Publik: Itu Membunuh karakter

Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, atau Dewas KPK, Heru Kreshna Reza, mengaku dia tidak setuju jika seorang tersangka kasus korupsi ditampilkan ke publik.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024